Surat Pastoral

MDC Surabaya: BERLIPAT GANDA

Siapa yang tidak ingin diberkati? Semua orang ingin diberkati. Coba perhatikan! Sebagian besar doa yang dinaikkan kepada Tuhan adalah tentang permohonan berkat atas diri sendiri. Kita lupa bahwa untuk diberkati, kita juga harus menjadi berkat. Alkitab mengajarkan perinsip tabur tuai. Membaca surat Paulus kepada jemaat di Korintus ada tiga hal yang bisa kita pelajari:

1. Seberapa banyak kita tabur, sebanyak itu pula yang kita tuai 2 Korintus 9:6 – Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Perinsip “tabur tuai” ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Petani yang menabur benih dalam jumlah banyak, dia mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menuai hasil yang banyak. Investor yang menabung lebih banyak, dia pasti mendapatkan deviden yang banyak pula. Ketika kita memberi lebih banyak untuk pekerjaan Tuhan, kitapun akan menuai lebih banyak. Di sini lah perinsip pelipatgandaan bekerja, hasil tuaian selalu lebih besar dari yang kita tabur. Pemberian kita akan memberkati kita. Allah sendiri memberikan yang terbaik yaitu Anak-Nya sendiri diserahkan bagi kita, mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Pertanyaannya: Kapan terakhir kali Anda menabur untuk pekerjaan Tuhan? Apakah Anda sudah menabur yang terbaik atau belum? Mengapa?

2. Menabur dengan rela dan sukacita 2 Korintus 9:7 – Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Paulus menekankan pentingnya kita

memberi dengan “rela dan sukacita”, jangan bersedih hati atau karena terpaksa. Motivasi kita dalam memberi sangat penting di hadapan Tuhan. Pemberian kita harus didasari kasih kepada Allah, karena anugrah-Nya yang besar bagi kita. Maka Allah akan melimpahkan berkatNya sehingga kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Pemberian kita akan memberkati orang lain dan mendatangkan ucapan syukur kepada Allah. Pertanyaan: Bagaimana sikap kita selama ini ketika memberi? Apa yang menjadi motivasi Anda ketika memberi untuk pekerjaan Tuhan?

3.Tuhan yang menyediakan benih untuk ditabur dan roti untuk dimakan 2 Korintus 9:10 – Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buahbuah kebenaranmu. Prinsip pelipatgandaan adalah pada benih yang akan ditabur, dimana kita perlu mencukupkan diri sesuai dengan kebutuhan (roti utk dimakan), dan melihat setiap pelipatgandaan / kelebihan sebagai benih untuk ditaburkan kembali. Ini berarti makin besar berkat yang kita terima, makin besar pula pemberian kita bukan pembelanjaan kita. Itulah janji Tuhan bagi setiap orang yang memberi dengan rela dan sukacita. Pertanyaan: Ketika kita diberkati lebih, hal apakah yang pertama muncul dalam benak Anda? Untuk roti atau untuk benih, mengapa?

Kiranya Tuhan - “The Giver” - memberkati kita dengan berlimpah-limpah sehingga senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan, Amin

Penulis : Pdt. Budi Setiawan

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC