Surat Pastoral

MDC Surabaya: Dibayar Lunas

Percaya kepada Kristus barulah langkah awal di dalam proses bertumbuh dewasa di dalam Kristus, tetapi banyak orang Kristen memilih untuk berhenti pada langkah pertama ini saja.

Ayat Bacaan: 1Petrus1:18-19; 1Korintus 6:19-20

Sebuah pilihan yang membuat banyak orang Kristen yang bangga dengan statusnya sebagai orang yang telah diselamatkan, tetapi tidak mampu menunjukkan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Bagi mereka hal yang terpenting adalah diri mereka sendiri, urusan dengan Allah hanya untuk urusan masuk sorga dan hidup yang diberkati.

Dari firman Tuhan yang kita renungkan minggu ini, kita menemukan bahwa tujuan Allah menebus kita dari hukuman dosa adalah agar kita kembali hidup untuk Dia dan hanya untuk memuliakan-Nya. Dan untuk dapat memiliki kehidupan seperti yang Allah mau, setiap orang Kristen perlu mengambil langkah yang berikut yaitu menyerahkan diri kita kepada Allah, setiap hari. Hanya Allah yang dapat mengerjakan dan menyempurnakan di dalam diri kita apa yang telah dirancangkan-Nya. Penyerahan diri yang penuh kepada Allah akan memampukan kita untuk dapat hidup dan berjalan di dalam kehendak Allah. Ada dua hal yang bisa kita renungkan dari pembacaan firman Tuhan Minggu ini, yaitu:

1. Kita adalah milik Allah, hiduplah hanya untuk Allah. Allah menciptakan manusia sebagai puncak dari karya penciptaan-Nya. Mandat yang Allah berikan kepada manusia untuk berkuasa atas seluruh ciptaan, menjadikan manusia memiliki nilai yang lebih dari semua ciptaan yang lain di hadapan Allah. Manusia hidup hanya untuk Allah, sampai dosa berkuasa atas manusia dan merusakkan apa yang benar di dalam diri manusia, dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah. Di dalam keadaan manusia yang telah rusak oleh dosa, Allah mengerjakan rancangan keselamatanNya, melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Allah menebus manusia dari hukuman dosa. Iman kepada Kristus membawa manusia kepada pemulihan dalam relasi dengan Allah dan yang memulihkan manusia kembali kepada kodrat asalinya, yaitu hidup hanya untuk Allah.

2. Kita adalah milik Allah, tinggalkanlah cara hidup kita yang lama, cara hidup yang sia-sia. Cara hidup kita yang lama (yang bertentangan dengan kebenaran) bisa menjadi penghalang terbesar bagi kita untuk bertumbuh di dalam Allah dan kebenaran. Ketika firman Tuhan dalam Roma 12:1,2 berbicara tentang perubahan, maka perubahan itu tidak hanya berbicara tentang apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan dan apa yang kita perkatakan saja, tetapi juga tentang perubahan di dalam cara pandang dan cara berpikir kita. Meninggalkan cara hidup lama yang sia-sia, bukan sekedar mengubah kebiasaan, tetapi yang paling mendasar adalah dengan mengubah tujuan hidup kita. Hiduplah hanya untuk memuliakan Allah, memuliakan Dia melalui segala apa yang kita kerjakan di dalam kehidupan kita, setiap hari.

Sudahkah saudara mendedikasikan hidup saudara untuk Allah? Sudahkah saudara menyerahkan hidup saudara kepada Allah, setiap hari, sehingga Allah dapat memakai hidup saudara untuk memuliakan nama-Nya?■

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC