Surat Pastoral

PROCLAIMER

Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI yang hanya terdiri dari 5 baris oleh Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945 telah membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia.

Sebelum dan sesudah proklamasi merupakan sejarah yang sangat berbeda. Sebelum proklamasi dibacakan, Indonesia masih dalam penjajahan bangsa lain. Sesudah proklamasi dibacakan, Indonesia merdeka dan tidak lagi berada dibawah penjajahan bangsa lain.

Jadi jelas bahwa pembacaan proklamasi bukanlah hal yang kosong tiada dampaknya. Melainkan sebaliknya, proklamasi memiliki kekuatan yang sangat hebat dan membawa dampak yang sangat besar.

Demikian juga secara rohani. Sebuah proklamasi pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan tindakan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Raja dalam hidup seseorang, akan membawa dampak yang sangat besar.

Namun banyak orang belum menjadi percaya kepada Yesus bukan karena mereka tidak mau, melainkan mereka belum pernah mendengar dan mengerti. Karena itu sesuai dengan ayat yang tertulis dalam Roma 10:14-15

(14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

Kita harus berani menjadi proklamator pembawa kabar baik kepada mereka yang belum percaya. Dengan demikian kasih Allah dan kuasa kemerdekaan dari Tuhan akan mengubah kehidupan mereka. Be a proclaimer.

Penulis: S. Lukito Budihardjo

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC