Surat Pastoral

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ibrani 12:2

Di dunia ini banyak sekali tokoh yang memberikan inspirasi dalam hidup, bekerja, berkarier atau apapun. Tokoh yang kita idolakan akan membawa semangat, inspirasi dan bagaimana kita bertingkah laku.

Perenungan kita pada hari ini mengajarkan bahwa Yesus adalah tokoh yang perlu kita idolahkan, sebab Dia sudah memberikan teladan dalam kehidupan dan juga pribadi yang memperkenan hati Allah.
Semangat apa yang harus kita teladani dalam hidup pelayanan yang Allah berikan? pertama adalah Dia tidak memandang sebuah hal yang hina meskipun itu dipandang hina oleh kebanyakan orang karena melakukan kebenaran. kedua ketekunan dalam melakukan amanat yang sudah BapaNya berikan kepada Dia.

Dua semangat itulah yang harus kita teladani dalam kehidupan ini, Dengan cara mefokuskan atau mengarahkan mata kita kepada Yesus. Kedua berimanlah dalam artian memilikikah sebuah pengharapan dalam apapun juga kepada Yesus, kalau demikian tidak ada satupun pekerja yang bisa kita banggakan karena Allah yang memberikan keberhasilan itu kepada kita.

Kini Yesus duduk di tahtahNya, memandang umatnya dan memberi semangat serta menolong kita agar kita bisa melewati masa-masa yang sukar, dan mengalami kemenanganNya.

Renungan dan Penerapan


Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5-6

Di dunia ini banyak sekali tokoh yang memberikan inspirasi dalam hidup, bekerja, berkarier atau apapun. Tokoh yang kita idolakan akan membawa semangat, inspirasi dan bagaimana kita bertingkah laku.

Bagian yang barusan kita baca dan bagian yang kerap kita terima pada saat kita berulang tahun, tahun baru atau acara pembukaan. Tentu setelah kita membaca bagian ini kita harus bertanya kepada Tuhan, mengapa saya harus mempercayai Tuhan dengan segenap hati dan tidak bersandar (mempercayai) pada pengertian kita ? Pertanyaan kedua apa yang akan kita dapat bila kita mempercayai Allah ? dan apa dampak yang kita peroleh bila kita mempercayai diri kita sendiri ?

Jawabanya adalah hidup ini adalah sebuah misteri. Selain misteri hidup ini juga sebuah perjalanan. Karena hidup ini adalah sebuah misteri maka hidup ini harus diberikan oleh Allah sebab Dia adalah Allah yang sudah ada dari Awal hingga akhil bahkan hingga kekekalan, tanpa batas waktu.

Hidup ini sebuah perjalanan, kita saja bisa tersesat bila masuk pada sebuah lokasi yang baru. Bukankah Allah kita adalah penuntun jalan dan yang mengetahui jalan yang sudah kita terpecaya. Kalau demikian mengapa kita mempercayai Dia dengan segenap (tanpa bimbang) hati kita (tanpa keraguan) dan menyandarkan (seperti seorang anak pada bapanya) bukan pada pengertian (ilmu dan pengetahuan dan pengalaman) yang kita jumpai, tapi semua kepada Allah.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC