Bali-NTB-NTT
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12
Ada benda-benda tertentu di dunia ini, yang harus mengalami tekanan yang super ekstra agar mengeluarkan sebuah hasil yang maksimal. Dengan tekanan yang maksimal maka menghasilkan karya yang baik. Selain menghasilkan hasil yang baik, benda tersebut menghasilkan harga yang mahal.
Penjelasan diatas juga memberikan gambaran kepada kita, bahwa untuk menghasilkan hal yang indah juga dibutuhkan tekanan yang besar pula. Hal tersebut bukan saja berlaku pada benda tapi juga berlaku setiap orang, juga berlaku pada iman.
Penulis Alkitab memberikan gambaran, bahwa iman pun demikian. Untuk menghasilkan iman yang kokoh, tangguh dan kuat yang menghasilkan mahkota yang indah maka dibutuhkan sebuah tekanan yang berat.
Tekanan seperti apa dibutuhkan untuk menghasilkan mahkota kehidupan ? Yaitu orang yang bertahan dalam percobaan iman, yang imanya merupakan ujian apakah kita mengasihi Allah atau tidak.
Renungan dan Penerapan
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, Amsal 3:21-23
Hikmad Salomo dalam amsal, mengajarkan agar pertimbangan dan kebijaksaan tidak menjauh dari pandangan kita. Salomo seakan-akan memberi gambaran bahwa jalan kehidupan seseorang dialegorikan dengan mata.
Dalam pengambilan keputusan tersebut, janganlah kita melepaskan pertimbangan dan kebijaksanaan. Dalam kitab amsal, bijak selalu dikaitkan dengan pengetahuan yang berasal dari Allah. Dengan kata lain, seorang yang ingin mengambil keputusan hidup haruslah memiliki banyak pertimbangan dan berasal dari sebuah pergumulan bersama dengan Tuhan.
Lawan kata tindakan dari kebijaksanaan dan pertimbangan adalah terburu-buru. Sikap terburu-buru bukan hanya cepatnya pengambilan keputusan namun tidak adanya tindakan yang mengutamakan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan.