Jawa Barat

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Yesaya 50:4

Ada hal yang menarik bila kita membaca renungan kita pada hari ini, yaitu: kita dipanggil untuk memberi semangat kepada orang lain yang sedang lesu. namun disisi lain kita juga dipanggil untuk mendengar apa yang Allah bicarakan. Bila saya menafsirkan secara sederhana maka bisa disimpulkan bahwa apa yang kita bicarakan untuk orang yang sedang letih lesu berasal dari apa yang Tuhan bicarakan kepada kita.

Ironinya adalah sebagai berikut, kita sering memberi nasehat kepada orang lain yang letih lesu namun kita tidak pernah mendengar apa yang Tuhan bicarakan kepada kita akhirnya adalah sebagai berikut kita akan menjadi lesu dan apa yang kita bicarakan bukan lagi berasal dari Allah namun dari pemikiran, pengalaman kita atau dari pengetahuan diluar kebenaran Allah.

Ironi kedua adalah kita sering bergaul dengan Tuhan, mendengar suara Allah berbicara namun kita tidak pernah membagikannya kepada orang lain yang lesu, akhirnya kita menjadi pribadi rohani untuk kalangan rohani, sedangkan ada begitu banyak orang yang letih lesu di dunia sana yang membutuhkan pertolongan kita.

Renungan dan Penerapan


Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. 1 korintus 13:3

Memberi adalah salah satu bagian yang harus ada dalam kehidupan orang percaya. Tidak begitu banyak orang memberi. Pemberian yang dilakukan dalam firman Tuhan sangatlah ekstrim, mengapa sangatlah jelas hingga memberi dirinya kepada orang lain.

Memberi adalah tindakan yang baik, akan tetapi banyak orang memberi dengan motifasi dibelakangnya. Penerungan kita adalah menegaskan bahwa motifasi yang baik pada saat memberi adalah kasih.

Kasih adalah pengorbanan, kasih adalah dilakukan tanpa melihat siapa dirinya dan diri penerima dan kasih adalah kemampuan memberi semuanya. ini faedah dari pemberian itu sendiri, dan itu diberikan oleh Yesus dalam kayu salib dan kita sebagai umatnya meneladani makna kematian Kristus di kayu salib dengan memberikan kasih ketulusan kepada sesama. Bukan dan tanpa motifasi yang lain

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC