Pernyataan dari wakil duta besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong, menyusul peringatan dari Wakil Presiden AS Mike Pence agar Pyongyang tidak menguji tekad AS.
“Jika AS berani memilih aksi militer… DPRK siap membalas setiap mode perang yang diinginkan oleh AS,” ungkap Kim dalam sebuah konferensi pers di markas PBB di New York.
“Kami akan mengambil aksi perlawanan terkeras terhadap para provokator,” katanya.
Korea Utara telah mengambil langkah “pertahanan” dalam menanggapi ancaman aksi militer AS dan hal tersebut mencerminkan tekad Pyongyang untuk “melawan serangan nuklir dan ICBM dengan cara yang sama,” ujar Kim, merujuk kepada rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM).
Pence sebelumnya mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Korea Selatan bahwa “era kesabaran strategis sudah berakhir” setelah Korea Utara pada Minggu menembakkan rudal lain dan meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka kemungkinan sedang menyiapkan uji nuklir keenam.
Pyongyang ingin mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menghantam daratan AS dengan hulu ledak nuklir, dan sejauh ini telah meluncurkan lima uji coba nuklir, dua di antaranya dilakukan tahun lalu. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja