Kalimantan

Markus 5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan

Hidup ini adalah misteri. Hidup pula adalah sebuah perjalanan. Dalam sebuah perjalanan hidup kita tidak tahu kapan kita berada di jalan yang mulus, berbelok, berbukit, berbatuan, atas bukit atau berada di dalam lembah.

Dalam sebuah perjalanan, kita tidak bisa meminta jalan yang harus kita lalui sampai di akhir jalan. Hal yang paling penting yang perlu kita lakukan adalah menjalani dengan penuh tanggung jawab.

Kisah wanita pendarahan adalah contoh dari sekian banyak tokoh yang menceritakan tentang kehidupan. Kehidupan wanita yang bertanggung jawab meskipun berada di jalan yang gelap sekalipun.

Mengapa saya mengatakan bahwa dia adalah wanita yang penuh tanggung jawab. Setidaknya kita menemukan 3 hal bagaimana dia bertanggung-jawab atas hidupnya: 1. Dia menjual harta untuk mendapatkan kesembuhan. 2. Melewati setiap rintangan untuk berjumpa dengan Tuhan dengan kelemahan fisik yang dia alami. 3. Dia bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan ketika Tuhan berkata "siapa yang menjamah jubah Ku".

Hidup adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah tanda bagaimana kita juga menghargai Allah sebagai pencipta atas hidup kita. Apapun jalannya - apapun rintanganya, kalau kita tetap setia dan bertanggung jawab maka Tuhan akan mengerti apa yang kita alami.

Renungan dan Penerapan


Mazmur 1: 3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Alkitab memberikan sebuah hubungan yang jelas antara kelekatan membawa berkat. Ada begitu banyak ayat - nats - cerita yang menceritakan tentang hubungan antara berkat dan melekat. Hubungan yang melekat pasti akan membawa berkat, tapi sebaliknya hubungan yang termotivasi oleh berkat tak akan membuat sebuah hubungan menjadi melekat dengan erat.

Hubungan yang melekat tidak serta merta tanpa proses atau melalui jalan yang mudah. Sebuah pohon yang hidup di tepi sungai pasti ada batu yang menghimpit akarnya. Pohon yang di tepi sungai pasti terkena sinar matahari yang panas pula. Pohon yang di tepi sungai pasti memiliki potensi dirusak oleh tangan-tangan yang jahil yang akan merusak bagian pohonnya. Tapi kelekatan antara pohon dengan aliran sungai menjadi pohon itu tumbuh di setiap musimnya.

Setiap manusia pasti memiliki hambatan, mungkin hanya modelnya yang berbeda. Apapun model hambatanya pastikan kita masih berada di tepi aliran sungai. Sungaii kehidupan kita adalah Yesus, sebab dia berkata: Akulah Air Kehidupan yang tidak akan membuat kita haus.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC