Luar Negeri

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu (Yohanes 14:1)

Ketika bagian ini ditulis, Yesus sedang mengungkapkan apa yang akan terjadi yaitu pada masa penyaliban, kematian dan kebangkitan. Mengenai sesuatu yang mustahil ini, Allah berkata jangan gelisah.

Secara psikologi, gelisah dapat membuat seseorang tidak percaya kepada terhadap seseorang (meragukan akan keberadaan) seseorang. Dari hal yang mustahil saja Allah menyatakan bagaimana dengan hal-hal yang mustahil-berdasarkan kaca mata Allah yaitu adalah hal yang kecil.

Kekuatiran adalah hal yang kecil-hal yang biasa membuat kita ragu akan Allah dan kepada Yesus. Dan hari ini Allah menegor kita agar kita tidak ragu / gelisah terhadap apa yang sedang kita hadapi.

Renungan dan Penerapan


Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa (Mazmur 91:1)

Ayat berikut ini, menunjukan mengenai karakter Allah. Karakter Allah terlihat dari sifat Allah yang maha tinggi dan maha kuasa. Maha berarti sangat-amat dan teramat. Dan kata maha hanya dikhususkan kepada satu pribadi yaitu kepada Allah.

Dari pengertian ini kita bisa menemukan siapa kita dan siapa Allah. Allah itu maha tinggi dan kita orang yang biasa. Allah Maha kuasa dan kita adalah pribadi yang terbatas. Dari dua perbandingan antara Allah dan manusia seharusnya kita bisa melihat dan menyimpulkan seharusnya kita sadar dan mengerti bahwa kita harus hidup melekat kepada Allah.

Daud mengatakan: kalau kita duduk, biarlah duduk kita dalam lindungan Tuhan yang maha tinggi. Dan kalau kita berada di malam, biarlah di malam kita pun berada dalam naungan Tuhan.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC