Sumatra
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar (1 Timotius 6:6)
Ibadah adalah sebuah perjumpaan antara Allah dan manusia dalam sebuah rangkaian kebersamaan. Ibadah disertai rasa cukup adalah sebuah makna ucapan syukur kita, selama kita mendapatkan apapun dari Allah, tanpa menuntut dari Allah dan membandingkan dengan sesama. Maka ibadah yang demikian akan mendapatkan sebuah keuntungan yang besar.
Ibadah tanpa menuntut dari Allah, akan berdampak ibadah hanya dimuati oleh keinginan-keingian pribadi yang memuaskan diri kita. Ibadah yang hanya diselumuti oleh permohon-permohonan tanpa pernah melihat kebaikan dari Tuhan yang selama ini Allah kerjakan dalam hidup kita.
Ibadah yang disertai dengan perbandingan antar anggota jemaat pun akan selalu ada dan tidak pernah membawa keuntungan dalam ibadah itu sendiri, oleh sebab itu Paulus juga menuliskan agar jemaat yang datang ke ibadah untuk tidak membawa perhiasan secara berlebihan - bagaimana berdandan dan bagaimana harus bersikap dengan demikian ibadah itu akan mendatangkan keuntungan dan berkat serta hanya nama Tuhan dipermuliakan.
Renungan dan Penerapan
Orang yang mengenal namaMu percaya kepadaMu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN (Mazmur 9:11)
Bila saya amati bagian-bagian firman Tuhan, Allah adalah pribadi yang gemar untuk dicari dan ketika kita mencari Dia pun menyatakan dirinya, bahkan bila kita tidak mencaripun Allah menyatakan pribadiNya.
Firman Tuhan mengatakan pula yang menjadi pemisah atau jurang dari kehidupan orang percaya dan Allah adalah dosa kita. Dosa membawa kita enggan untuk mencari Allah. Bersyukur Allah memberikan kehendak baru melalui karya keselamatan agar kita selalu mencari Dia.
Biarlah kita menemukan kasih Allah (pribadi Allah) dalam doa-persekutuan-ibadah kita dan kejadian-kejadian yang membawa kita mengenal dalam ucapan syukur dan pujian kepada Allah.