Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya (Mazmur 23:2,3)
Bila kita mempersilakan Allah gembala kita untuk membimbing kita, maka kita akan mengalami kepuasan. Tapi bila kita memilih untuk berbuat dosa, maka kita telah menempuh jalan kita sendiri, dan kita tidak dapat menyalahkan Allah untuk keadaan sekeliling yang pada dasarnya telah kita ciptakan sendiri. Gembala kita tahu tempat-tempat “padang rumput yang hijau” dan “air yang tenang” yang akan menyegarkan jiwa kita kembali. Dengan memberontak pada pimpinan Sang Gembala berarti kita juga telah memberontak pada kepentingan kita yang terbaik.
Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Lindungilah hambaMu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku ! (Mazmur 19:13,14)
Banyak orang Kristen yang dihantui oleh rasa bersalah. Mereka mencemaskan bahwa dirinya telah melakukan dosa tanpa menyadarinya, melakukan sesuatu yang baik tapi dengan maksud mementingkan diri sendiri, gagal melakukan suatu tugas, ataupun telah melalaikan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. Perasaan bersalah dapat membawa kita pada Kristus, dan dalam menjaga agar kelakuan kita , tapi jangan sampai menjadikan kita lumpuh atau ketakutan. Allah telah mengampuni kita sepenuhnya - bahkan untuk dosa-dosa yang tidak kita ketahui sebelumnya.