Satu generasi kemudian, ada serombongan pengembara lain ke tempat yang sama. Mereka gagal menemukan air, tetapi mereka menggali lagi, menggali semakin dalam Sampai akhirnya menemuk melimpah tanpa batas.
Kita juga terbiasa mencari cara yang gagal, bukan cara yang berhasil. Bukankah tidak asing bagi kita ketika mendengar kata “jangan”? Orang di sekitar kita mengatakan, “Jangan seperti ini dan jangan seperti itu.” Padahal otak kita sulit menerima kata jangan. Kita justru terdorong untuk melakukannya, bukan tidak melakukannya. Misalnya, jangan bayangkan gajah, bukankah Anda terbayang gajah? Ketika membayangkan hal yang tidak kita inginkan, sebenarnya kita sedang berharap hal itu terjadi.
Seharusnya setiap hari kita bangun dengan pikiran penuh pengharapan dan siap menerima hal baru yang penuh keberhasilan. Mengisi pikiran dengan halhal yang baik dan mulia sehingga sepanjang hari bertindak benar dan mulia. Sayangnya, banyak orang setiap pagi bangun tidur dengan pikiran penuh kekecewaan dan kegagalan. Mencampur hari baru dengan pengalaman menyakitkan kemarin sehingga hari baru menjadi sama suramnya dengan kemarin.
Isilah hidup setiap hari dengan memikirkan hal yang kita inginkan, bahkan ketika mengalami kegagalan dan kekecewaan sebelumnya. Bangunlah pagi hari dengan pandangan ke depan bukan ke masa lalu. Berharap dan bersukacitalah. Buatlah hari ini berbeda dengan kemarin.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB