Bila kita membiarkan kesedihan, keputusasaan, kekecewaan, ketakutan masuk dalam hati, akan meracuni hidup kita. Namun, senyuman dan pengharapan dalam kesulitan seperti obat kuat yang memberikan energi tambahan untuk meneruskan perjalanan sampai titik kemenangan. Mengapa kita harus menjadi lemah dan kecewa ketika menghadapi kegagalan, bila pada akhirnya kita tahu akan ada keberhasilan?
Kegagalan yang kita hadapi sifatnya hanya sementara. Seperti hujan lebat yang datang, tidak selamanya demikian. Beberapa saat kemudian hujan akan berhenti dan matahari akan bersinar lagi. Kegagalan akan menjadi kegagalan jika kita berhenti berjalan, duduk di atasnya, serta menyesali dan menangisi semuanya itu. Jangan berhenti dalam kegagalan Anda, teruslah berjalan!
Seorang nakhoda kapal atau pilot pesawat terbang tahu betul tentang fakta akan terjadinya cuaca buruk di tengah perjalanan, tetapi itu tidak membuatnya membatalkan perjalanan. Bahkan mereka menjadi terampil justru karena cuaca buruk yang sering mereka hadapi. Kegagalan hanyalah sementara dan itu bisa menjadi latihan hidup yang menguntungkan jika kita tidak putus asa. Jalani terus kehidupan, tembus semua kesulitan dengan senyum dan pengharapan pada Tuhan.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB