Menjadi pribadi yang menyenangkan atau tidak sangat dipengaruhi oleh perkataan kita. Cara kita berkatakata dengan orang lain akan menempatkan kita di tempat yang dihormati ataudirendahkan. Lidah yang tajam akan selalu berpotensi untuk menyakiti orang lain dan memicu kebencian pada diri sendiri.
Seorang bijak zaman dahulu mengatakan, “Pertimbangkan baikbaik sebelum Anda berbicara atau bertindak, karena ucapan dan tindakan tidak bisa ditarik kembali.” Karena itu, jadikanlah akal budi sebagai kendali yang mengatur perkataan dan tindakan kita. Jadilah orang yang memiliki akal budi dan akhlak yang mulia, karena hanya sikap mulia yang dapat menjadi sumber pengendali perkataan, tindakan yang pada akhirnya
mengarahkan seluruh hidup kita.Akan tetapi, bukan berarti kita akan melakukan apa saja supaya bisa menyenangkan orang lain. Menjadi orang yang menyenangkan bukan berarti kita menjadi pribadi yang berbeda hanya untuk menyenangkan orang lain. Kita tetap menjadi diri sendiri. Kita mengubah halhal buruk yang ada dalam diri sehingga kita akan menjadi orang yang menyenangkan.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB