Hanya ada satu contoh untuk melatih anak secara sempurna, yakni dengan memberi contoh, menjadi teladan. Banyak orangtua yang keliru karena beranggapan bahwa anakanaknya akan mengikuti perkataan, bukan perbuatan orangtuanya. Demikian juga banyak pemimpin yang beranggapan bahwa bawahan mereka akan mengikuti perkataan, bukan tindakan mereka.
Burung tidak mengatakan kepada anaknya tentang cara terbang. Mereka mengajar dengan mengepakkan sayap dan menunjukkan cara terbang.
Perbuatan berbicara lebih kuat daripada perkataan. Tindakan kita mengajar lebih efektif daripada perkataan. Bayangkan hal yang diajarkan oleh banyak orang pada anakanaknya ketika mereka terus berkatakata memberikan perintah supaya anakanaknya menjadi baik dan rohani, sedangkan sepanjang hari anakanaknya melihat bagaimana orangtuanya melanggar lampu merah, menyogok polisi, mengumpat, dan mengendarai mobil dengan kasar. Mereka melihat bagaimana pandainya orangtua mereka menipu PLN dan petugas lainnya.
Kata kata kita menjadi tidak berwibawa dan berkuasa bila tidak diimbangi dengan keteladanan hidup. Ada banyak orang di sekitar kita; keluarga, staf, kenalan yang akan menilai dan meneladani hidup kita. Apakah yang kita tularkan: kebaikan yang dikenang atau keburukan yang dicemooh?
Sebelum melakukan sesuatu, mari kita berpikir terlebih dahulu. Apakah yang sedang kita ajarkan melalui tindakan kita? Ketika orang melihat kita, mereka sedang belajar dari kita.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB