Raising up Your Standar

Kebahagiaan Yang Rusak

Setiap orang di dunia pastilah mendambakan kebahagiaan. Umumnya, orang berpikir bahwa letak kebahagiaan ada pada harta, pendidikan yang tinggi, jabatan, dan wajah cantik atau tampan. Benarkah demikian?

Banyak orang yang memiliki harta atau kekayaan tidak mengalami kebahagiaan. Mereka selalu merasakan kurang dengan hal yang mereka miliki. Bahkan, mereka merasakan pada suatu titik bahwa mereka tidak bisa membeli kebahagiaan. Peralatan yang canggih, semua kebutuhan terpenuhi tidak menjamin kebahagiaan

Beberapa orang memiliki pendidikan yang cukup tinggi, tetapi tidak bahagia. Orang menganggap dirinya pandai. Namun semakin pandai, ia semakin mengerti bahwa banyak hal tidak mampu membahagiakan dirinya. Pengetahuan tentang teknologi, bahkan semua ilmu pengetahuan tetap tidak ada ujungnya. Pengetahuan tersebut hanya membuat kebahagiaan sesaat.

Sebagian orang memiliki wajah tampan atau cantik, tetapi hidupnya malah penuh penderitaan. Lihatlah orang yang kita anggap cantik, tetapi justru melakukan operasi plastik atas bagian tubuhnya tertentu. Ada yang diet, sedot lemak,bahkan mengalami penyakit yang aneh karena mencoba mempertahankan ketampanan.

Mengapa ini bisa terjadi? Masalah utama penyebab orang tidak bahagia bukan karena kekurangan semua hal tersebut, melainkan karena dosa. Dosalah yang merusak kebahagiaan.Hidup dalam kebahagiaan ialah bila kita tidak menyimpan dosa. Jika kita berdosa, segeralah bertobat dan meminta pengampunan dari Tuhan dan sesama. Ketika kita hidup benar, kita akan merasakan kebahagiaan yang sejati.

Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC