Hati teguh seperti batu karang yang tetap kuat, bergeming di tengah terpaan ombak dan badai.
Keteguhan hati bukan berarti tidak ada ketakutan, keraguan, melainkan merupakan penakluk dari ketakutan dan keraguan. Untuk menjadi teguh, kita perlu memiliki alasan dan dasar percaya yang juga teguh dan tidak mudah berubah. Kita tidak bisa menjadi teguh dengan mendasarkan hidup kita pada kekayaan, jabatan,atau segala macam kekuatan manusiawi. Semua itu tidak teguh, sangat mudah berubah. Kita baru bisa menjadi teguh apabila mendasarkan hidup pada halhal yang tidak mudah berubah, yaitu janji Tuhan.
Hidup yang memiliki keteguhan hati adalah hidup yang fokus pada janji dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Teruslah percaya sekalipun keadaan sekitar menjadi semakin tidak mudah. Teruslah berharap sekalipun keadaan belum juga menunjukkan tandatanda perbaikan. Dasar keteguhan hati kita bukan pada keadaan sekitar yang mudah berubah, melainkan pada kebenaran janji Tuhan yang kokoh. Beralihlah dari yang mudah berubah kepada yang kokoh dan tidak berubah, yaitu janji Tuhan.
Ketika hal yang kita lakukan adalah pekerjaanNya dan Tuhan menyertai kita dengan janjiNya, kita akan tetap teguh dalam segala keadaan. Ketika masa sulit menghalang, kita bisa berkata, “Apa pun yang terjadi, Dia tetap Tuhan Allahku yang akan menyertaiku sampai akhir hidupku.”
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB