Kita akan kehilangan fokus pada hal lain yang harus kita kerjakan. Hal tersebut juga membuat hidup kita jadi terbatas. Perselisihan atau konflik meracuni akal budi dan membuat kita jadi terkungkung, penuh amarah, dan penyesalan. Hal ini justru akan mencegah kita mencapai sesuatu yang sebetulnya bisa kita capai bila tidak ada konflik.
Konflik muncul dari ketidakpuasan dan kekecewaan. Kita tidak puas dengan seseorangatau keadaan tertentu karena berbeda dari yang kita harapkan sehingga timbul kekecewaan. Kekecewaan tersebut menyebabkan kita berusaha mengatasinya dengan cara dan ukuran kita yang sering kali tidak cocok sehingga timbul konflik.
Semakin banyak kita memiliki konflik dalam hidup, semakin sulit hidup kita. Kita menjadi orang yang sulit berkomunikasi dengan baik. Setiap kali berkomunikasi yang keluar adalah kekecewaan, kepahitan, penderitaan, pesimisme, kesuraman. Akibatnya, orang tidak nyaman berada dekat kita atau bersahabat dengan kita sebab kita selalu menularkan kemurungan dan kegagalan.
Untuk berhasil dalam hidup, kita harus menyelesaikan konflik. Konflik hanya bisa diselesaikan bila kita lebih dulu berhasil mengatasi konflik dalam batin. Konflik yang terjadi di luar hanyalah cerminan dari konflik yang ada dalam diri kita.Bersihkan hati kita dari konflik dan kekecewaan. Hiduplah dalam perdamaian dengan diri kita,artinya menerima semua yang terjadi dengan hati lapang dan pikiran yang positif.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB