Raising up Your Standar

Pada umumnya, orang bersukacita karena ada sesuatu yang menyenangkan terjadi pada dirinya atau sekitarnya. Apabila keadaan sekitar berubah tidak menyenangkan atau mengalami kesulitan, pada umumnya orang sulit untuk bersukacita.

Namun, kita harus bersukacita. Sukacitaadalah suatu pilihan yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa yang kita alami atau terjadi di sekitar kita.

Hanya saja, banyak orang yang tidak memiliki sumber sukacita sehingga tidak dapat bersukacita sekalipun mereka ingin bersukacita. Namun,tidak demikian dengan kita yang memiliki Kristus dalam hati. Kita bisa bersukacita karena sumber sukacita ada dalam hati kita—diri kita, bukan di luar diri kita.

Dampak adanya sukacita dalam hati kita, Pertama, akan mengusir hal­hal yang negatif; kedua, akan memberikan kekuatan pada waktu kesesakan; dan ketiga, memampukan kita untuk melihat peluang.

Di Afrika ada buah yang bernama Taste Berry. Ketika buah tersebut dimakan, rasa manisnya akan melekat lama di mulut. Jika kita makan buah yang masam sekalipun, kita akan tetap merasakan manis. Sukacita adalah seperti buah Taste Berry sehingga pengalaman pahit pun menjadi kebaikan.

Perasaan senang atau tidak, lebih merupakan pilihan ketimbang keadaan tidak terubahkan. Ada banyak orang mengalami kesulitan, tekanan, dan masalah, tetapi bisa bersukacita. Hal tersebut dikarenakan mereka memilih untuk bersukacita. Sementara, ada orang yang mengalami kesusahan dan tekanan yang sama, tetapi terus tinggal dalam kesedihan karena mereka tetap memilih untuk tinggal dalam kesedihannya.

Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC