Jadi, ada orang yang bahagia dalam hidupnya sekalipun ia mengalami kegagalan. Begitu juga sebaliknya, ternyata ada orang yang tidak bahagia dalam hidupnya sekali pun mengalami kesuksesan. Rupanya kesuksesan tidak identik dengan kebahagiaan, sedangkan kegagalan juga tidak identik dengan kesedihan.
Ternyata hal yang membuat orang tidak bahagia sekalipun ia sukses adalah karena mereka menghabiskan dua kali lipat waktunya untuk memikirkan halhal yang tidak menyenangkan, mengecewakan, dan menyedihkan. Pikiran mereka penuh dengan penyesalan dan masalah masalah yang sudah lewat. Sementara, orang yang bahagia di tengah kegagalannya ternyata adalah orang yang cenderung melihat terang dan peluang. Mereka melihat kesalahan dengan sikap hati yang positif. Mereka adalah orangorang yang memikirkan halhal yang menyenangkan dan yang bisa mengucap syukur dengan apa pun yang terjadi pada dirinya.
Apa yang kita cari? Kebahagiaan atau ke suksesan? Kalau mencari keduanya, kita harus bisa mengendalikan hidup menuju sukses dan mengarahkan hati dengan benar untuk mengalami kebahagiaan. Mengucap syukur atas apa pun yang terjadi. kita harus bisa melihat secara positif setiap peristiwa. Kesempatan selalu hadir dalam hidup kita. Kebahagiaan kita dapatkan ketika melihat peluang dan memanfaatkannya. Bukan meman faatkan hanya untuk kepentingan diri, melainkan juga kepentingan orang lain. Kesuksesan yang membawa orang lain menuju kesuksesan juga akan membuat kita bahagia.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB