Demikian juga dengan hidup kita. Tanpa adanya harmoni, tidak akan ada keindahan. Kita terkadang merasakan kesedihan, terkadang kebahagiaan. Masalah datang dan kita bekerja keras menyelesaikannya. Setelah selesai, masalah lainnya datang lagi. Kita pun menemukan perbedaan-perbedaan dengan pasangan hidup,tetangga, anak-anak, atasan kita, dan banyak lainnya. Kita tidak bisa mewujudkan kehidupan yang terbaik bila tidak ada harmoni dalam hidup kita. Harmoni adalah memadukan perbedaan-yang ada dan menyatukannya menjadi sesuatu yang indah.
Harmoni bisa dilakukan jika kita mengerti hal yang menjadi tanggung jawab kita. Kembali ke orkestra, mereka mengerti tanggung jawab masing-masing. Pemain biola mengetahui waktu ia harus memainkan alat musiknya dan saat ia harus diam. Ia juga menghargai ketika alat musik lainnya berbunyi. Tidak ada kecemburuan. Terkadang ada alat musik yang ditonjolkan, tetapi tidak ada iri hati. Coba bayangkan seandainya ada pemain yang membunyikan alat musiknya sesuka hati. Semuanya pasti kacau.
Begitu juga dalam kehidupan kita. Kita harus memahami tanggung jawab kita. Kita tahu batasan-batasan yang ada dan menghargai peran orang-orang di sekitar kita. Kita dapat melihat begitu indah dan megah suara yang dihasilkan karena adanya harmoni.
Perbedaan memang ada karena diciptakan. Kita tidak mungkin membuat sama semua orang di sekitar kita. Hal yang bisa kita lakukan hanya membuat semuanya menjadi harmoni.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB