Pertama, kita memerlukan fakta-fakta. Fakta akan menjadi dasar pijakan untuk memutuskan. Tanpa fakta, keputusan yang kita buat seperti sesuatu yang kita lakukan dalam kegelapan.
Kedua, dengan sikap hati yang benar dan tulus, bukan karena perasaan; seperti ketakutan, amarah, dan keserakahan. Ketiga, harus kita yang mengambil keputusan. Ada orang yang menyerahkan pada orang lain untuk mengambil keputusan bagi dirinya. Kita boleh meminta pertimbangan orang lain, tetapi harus kita yang membuat keputusan. Jadi, untuk mengambil keputusan selain diperlukan fakta, pertimbangan, dan hati yang benar, juga diperlukan keberanian dan tanggung jawab. Jangan hidup di atas keputusan yang dibuat oleh orang lain.
Apabila kita ingin bersandar karena merasa lemah dan tak berdaya, janganlah bersandar pada kekuatan dan hikmat manusia, tetapi bersandarlah pada Tuhan. Bawa semua fakta dan pertimbangankepada Tuhan dan minta Dia menolong kita untuk memutuskan, kemudian putuskan dengan berani.
Kita tidak akan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan sukses kalau tidak belajar menghadapi hidup ini dengan mandiri dan percaya pada Tuhan. Percayalah pada Tuhan dan putuskan hal yang harus kita putuskan dengan berani dan penuh tanggung jawab.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB