Orang yang mementingkan diri sendiri mencari tepuk tangan dari pendengarnya, pujian dari masyarakat. Ia senang melihat namanya ter cetak di surat kabar, tercantum di monumen, dan lainnya. Semua yang diberikan hanya bertujuan agar dirinya menjadi lebih dikenal orang, agar mendapat dukungan lebih banyak lagi. Semua kemurahan hati diberikan sebagai penukar pengakuan masyarakat, bukan dengan sikap yang membuat si pendukung menjadi lebih agung. Keberhasilan yang hanya untuk kemuliaan diri sendiri bukanlah keberhasilan yang sejati.
Lihat betapa berbeda dengan tindakan yang dilakukan Bunda Theresa. Sepanjang hidup yang ia perjuangkan hanyalah kepentingan orang lain untuk membuat hidup mereka lebih baik. Ia bahkan tidak pernah berpikir cara agar dirinya bisa menjadi orang yang dikenal masyarakat, mendapat pengakuan publik. Namun, yang ia lakukan itulah yang disebut keberhasilan yang sejati. Keberhasilan yang berpihak pada orang lain, yang memberi dampak bagi kehidupan, yang menjadikan dunia lebih baik.
Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB