Surat Pastoral

MDC Bandung: Percaya Mendatangkan Mujizat Tuhan

Alkisah di sebuah desa kecil para petani bersusah hati karena mengalami gagal panen akibat kemarau panjang sehingga tidak ada air yang mengairi ladang.

Ketika kekeringan semakin bertambah serius , para pemimpin desa akhirnya memutuskan untuk menggelar doa bersama dengan seluruh pemimpin agama yang ada di desa tersebut. Pada hari diadakannya doa bersama, maka hadirlah para petinggi desa dan para pemuka dan pemimpin agama. Mereka datang dengan membawa berbagai macam atribut yang mewakili agama masing-masing. Ketika tiba waktunya berdoa, secara bergiliran mereka berdoa dengan disaksikan oleh penduduk desa yang berharap-harap cemas agar hujan bisa segera turun. Para pemimpin agama berdoa sambil menyerukan slogan agamanya dan mengangkat tinggi-tinggi simbol-simbol keagamaan mereka. Suasana demikian meriah dan penuh dengan tepuk tangan dan sorak – sorai. Tetapi hujan tidak juga turun. Kekeringan terus berlanjut. Rakyat semakin cemas karena sudah berada dalam titik bahaya pangan.

Suatu hari ditengah panas terik matahari disiang bolong, seorang anak kecil berdiri ditempat dimana para pemimpin agama pernah berdoa meminta hujan. Disitu anak ini berdiri sambil menengadahkan wajahnya ke langit dan berdoa dengan suara keras memohon agar Tuhan menurunkan hujan. Tidak lama kemudian tiba-tiba langit gelap, hujan rintik-rintik mulai turun dan disusul dengan hujan lebat . Apa yang membedakan doa para pemimpin agama dan doa anak kecil ini? Yang membedakan adalah apa yang dibawanya. Para pemimpin agama berdoa dengan membawa simbol-simbol keagamaan mereka , tetapi anak kecil ini berdoa dengan membawa payung. Ia membawa payung karena ia percaya sekali bahwa bila ia berdoa meminta hujan pasti hujan turun, karena Tuhan pasti akan menjawabnya. Jadi yang membedakan adalah iman percaya. Anak ini berdoa dengan sederhana tetapi terjadi mujizat karena ia berdoa tanpa ragu bahwa Tuhan pasti menjawab doanya. Inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus ketika Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Matius 21: 21-22. Keyakinan percaya kita kepada Tuhan mampu menerobos semua halangan dan masalah di dalam kehidupan ini. Sebesar apapun halangannya bila kita percaya maka pertolongan Tuhan pasti datang.

Hidup ini penuh dengan tantangan dan berbagai macam hal yang bisa menghambat perjalanan hidup kita atau bahkan menghentikan langkah maju kita. Oleh karena itu membangun hidup yang tahan dengan tantangan dan bahkan mampu menerobos segala tantangan adalah dengan meningkatkan iman percaya kita kepada Tuhan. Seperti dikatakan di dalam Firman Tuhan : Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3:5-6 . Jadi membangun hidup yang berkemenangan adalah dengan cara kita membangun percaya kita kepada Tuhan. Keyakinan percaya kita kepada Tuhan berjalan seiring dengan pengenalan kita akan FirmanNya dan sejauh kedekatan hubungan kita denganNya.

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis: Pdt. Petrus Nawawi, M.A.

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC