Surat Pastoral

MDC Surabaya : Gereja yang Memuridkan

Saat ini kita memasuki tahun yang ketigapuluh sebagai sebuah institusi gereja, GKPB (Gereja Kristen Perjanjian Baru) Masa Depan Cerah di Surabaya.Berdiri sebagai institusi gereja pada tanggal 7 Juni1987, GKPB MDC saat ini telah bertumbuh dan berkembang secara jumlah gereja dan anggotanyadi seluruh Indonesia.

Namun sebagai gereja kita tidak boleh berhenti sekedar menjadi pengunjung atau anggota gereja saja, melainkan menjadi orang Kristen yang dimuridkan dan memuridkan. Amanat Agung di dalam Matius 28:18-20, - Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." – adalah landasan visi gereja MDC yang menjadi jati diri dan panggilan utama gereja sesuai dengan kepanjangan nama MDC (selain Masa Depan Cerah) yaitu Making Disciples for Christ (menjadikan murid bagi Kristus). Inilah panggilan gereja MDC yang membentuk setiap anggotanya untuk memiliki mental seorang murid Kristus.

Bagaimanakita bisa menjadi gereja yang memuridkan? Melakukan Dengan Otoritas Tuhan “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18, 20b). Yesus sudah selesai melakukan karya keselamatan bagi umat manusia, sehingga segala kuasa diberikan kembali kepada-Nya. Perkataan Yesus ini menyatakan bahwa sesungguhnya otoritas yang dimiliki-Nya merupakan jaminan kokoh bagi orang percaya untuk mengerjakan dan menyelesaikan kehendak-Nya. Jaminan ini diberikan supaya orang percaya tidak takut dan ragu akan keabsahan Amanat Agung tersebut, Yesus Kristus yang memberi Mandat memiliki otoritas yang sangat cukup untuk melaksanakan semua yang dijanjikan-Nya. Kita tidak dapat melakukan proses pemuridan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan dan melalui kuasa Tuhan yang menyertai kita hingga akhir zaman.

Melakukan DenganPenundukan Diri

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,..” (Matius 28:19). Amanat Yesus untuk pergi dan memuridkan bangsabangsa harus disertai dengan tindakan ketaatan untuk dibaptis di dalam nama Tritunggal. Baptisan adalah sebuah ritual deklarasi penundukan diri seseorang kepada ajaran (way of life) orang yang membaptisnya. Baptisan dalam nama Tritunggal artinya bersedia menundukkan diri kepada ajaran kebenaran dan cara-cara hidup yang sesuai dengan iman Kristen sampai terjadi perubahan gaya hidup yang berpusatkan kepada Kristus. Memiliki Sikap yang Mau Belajar “…dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu...” (Matius 28:20). Memiliki hati yang mau belajar dan diajar adalah sikap penting dalam proses pemuridan. Seperti halnya seorang murid yang senantiasa terlibat di dalam proses belajar mengajar demikian juga orang percaya di dalam mengikut Kristus, tidak pernah berhenti sebagai pembelajar dan pengajar. Kata “ajarlah” yang dimaksud di ayat tersebut mengandung arti menuntun orang lain untuk melakukan hal yang dikerjakan dan dialami olehnya melalui kata-kata dan peneladanan sehingga orang tersebut dapat melakukan kembali segala sesuatu yang sudah diajarkan kepadanya.

Biarlah kita makin menghidupi visi MDC dan menjadikannya sebagai jati diri dan panggilan kita di dalam mengikut Kristus di akhir jaman ini. Saya MDC. Saya Murid Kristus. Tuhan memberkati.

Penulis: Yose Ferlianto

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC