Surat Pastoral

MDC Bandung: Hanya Tuhan Raja yang Besar

Pada tahun 1715 Raja Louis XIV dari Prancis meninggal setelah memerintah selama lebih dari 70 tahun. Dia menyebut dirinya "Yang Agung", dan ia adalah raja yang membuat pernyataan terkenal, "Akulah negara!" “I am the State.”

Istananya merupakan yang paling megah di Eropa, dan pemakamannya dianggap yang paling spektakuler. Saat tubuhnya terbaring di dalam peti mati yang terbuat dari emas, sesuai perintah yang telah diamanatkan sebelumnya oleh sang raja, suasana katedral harus dibuat remang-remang dengan hanya sebuah lilin khusus yang terletak di atas peti matinya. Tujuannya untuk mendramatisir suasana dan menonjolkan kesan kebesarannya karena cahaya lilin yang menerangi peti mati. Pada peringatan tersebut, ribuan orang terdiam dalam kesunyian memandang peti mati emas dibawah cahaya nyala lilin. Kemudian mulailah upacara yang dipimpin oleh Bishop Massilon . Ketika ia mulai berbicara; dengan perlahan ia berjalan turun ke bawah menghampiri peti mati emas, dia meniup lilin mematikannya dan berkata, "Hanya Tuhan yang besar dan hebat"

Sehebat-hebatnya Raja Louis XIV ia tetap manusia biasa yang fana dan harus binasa lalu dilupakan orang. Kebesarannya sebagai Raja tidaklah abadi, semuanya hilang dalam sekejap, yang tertinggal hanyalah bangunan kerajaannya. Sekuat-kuatnya orang mempertahankan kebesaran dirinya tetap saja dilupakan orang begitu ia mati. Betul yang dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa : "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. 1 Petrus 1: 24-25. Kebesaran dan kehebatan manusia tidaklah lebih dari rumput dan bunga rumput yang pagi hari ada dan petang hari sudah tidak ada. Kebesaran dan kehebatan yang sesungguhnya hanya ada pada Tuhan.

Kenyataan ini mengajarkan kepada kita bahwa siapapun kita apapun yang berhasil kita raih dalam hidup ini, kita harus tetap menyadari bahwa hanya Tuhan saja yang besar dan agung. Hanya Dialah Raja mahabesar. Oleh karenanya kita harus selalu rendah hati dan tidak lupa diri. Hanya Tuhan saja yang besar dan layak disembah dan ditinggikan. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. 1 Timotius 1: 17

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis: Pdt. Petrus Nawawi.

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC