Surat Pastoral

MDC Surabaya : JADILAH KUAT

Memuridkan adalah suatu proses yang lebih dari sekedar membuka kelas, mengumpulkan orang dan membagikan pengetahuan yang kita miliki di dalam kelas, karena kalau kita berbicara mengenai pemuridan di dalam konteks gereja Tuhan, maka kita sedang berbicara tentang suatu proses yang akan menolong diri kita sendiri dan orang-orang yang Tuhan percayakan untuk kita layani untuk bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan dan untuk mengalami pembaharuan yang menyeluruh di dalam hidup kita melalui kebenaran firman Tuhan.

Jadi, jika pemuridan adalah suatu proses pembimbingan yang menyeluruh ke dalam kebenaran firman Tuhan, maka hal yang juga penting di dalam suatu proses pemuridan adalah hidup sang pemurid. Hidup seorang pemurid akan menguatkan dampak dari pesan kebenaran yang mereka bagikan.

Memuridkan bukanlah suatu proses yang mudah, sebab yang ditemui seorang pemurid di dalam perjalanan pemuridannya adalah pribadi-pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak yang sangat mungkin berbeda dengan dirinya. Sangatlah mungkin yang mereka hadapi adalah pribadi-pribadi yang memiliki luka di dalam jiwa mereka, pribadi-pribadi yang mungkin sedang menyembunyikan sesuatu di kedalamanan jiwa mereka, pribadi-pribadi yang tidak sempurna. Sehingga bagi seorang pemurid, pemuridan menjadi jalan yang tidak mudah dan panjang.

Ayat pertama dari 2 Timotius 2, mengingatkan kepada para pemurid tentang apa yang terpenting bagi mereka, yaitu relasi pribadi dengan Tuhan. Di dalam terjemahan yang lain ayat 1 itu berbunyi, “jadi anakku, jadilah kuat di dalam kasih karunia, di dalam Yesus Kristus.” Kata kuat menggambarkan tentang adanya pertumbuhan. Sama seperti seorang anak yang dirawat dengan baik, pasti akan mengalami pertumbuhan, yang secara otomatis akan menjadikananak itu bertambah kuat. Demikian juga halnya dengan kehidupan rohani kita. Seorang pemurid haruslah seorang yang sudah berjalan, minimal satu langkah di depan orang yang dibimbingnya.

Pertumbuhan rohani seorang pemurid akan terjadi jika mereka selalu mau untuk belajar mengenal Tuhan dan bertumbuh dalam pengertian yang benar tentang kasih karunia. Hidup seorang pemurid haruslah dibangun di atas dasar ini, sebab hanya dengan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan memiliki pengertian yang benar tentang kasih karunia Allahlah, hidup seorang pemurid akan selalu dibaharui dari hari ke sehari.

Di dalam ayat yang kedua dari ayat bacaan kita, kata “jadilah kuat”, ternyata juga dikaitkan dengan keberanian seorang pemurid dalam melibatkan orang percaya baru lainnya di dalam pemuridan, akan selalu ada hal baru yang Tuhan tambahkan dalam hidup mereka yang berani berbagi. Keberanian untuk mendelegasikan tanggung jawab adalah sebuah latihan iman, karena selalu ada kemungkinan kita dikecewakan. Pemuridan bukan hanya sekedar usaha menolong seseorang untuk mengerti apa yang pemurid mengerti, tetapi juga menolong para murid untuk maju dan memberi diri mereka menjadi seorang pemurid baru yang memberkati orang baru lainnya. Tanggung jawab untuk menjadikan segala bangsa murid adalah tugas yang sangat besar dan berat. Gereja membutuhkan sebanyak-banyaknya orang yang mau mengambil tanggung jawab ini, orang-orang yang berani memberikan diri mereka dan orangorang yang mau mengorbankan waktu mereka untuk bertemu dengan seseorang yang membutuhkan dan menolong mereka mengenal Allah dan menolong mereka untuk bertumbuh di dalam kebenaran firman Tuhan. Jadilah kuat di dalam kasih karunia dan di dalam Kristus, karena hanya dengan cara inilah kita akan dimampukan untuk menghidupi panggilan pemuridan ini. Making Disciples for Christ.

Penulis: Pdt. Arthur Siagian

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC