“Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, kalau dunia sama sekali tidak tahu, dunia akan tahu: Amerika ada bersama Israel. Sekarang dan seterusnya,” kata Pence saat menghadiri pertemuan puncak CUFI di pusat kota Washington DC, Senin (17/7).
Pence menambahkan, keyakinan iman yang sama menjadi salah satu alasan para pemimpin Amerika mendukung Israel. Selain itu, dua negara ini juga memiliki kesamaan dalam hal nilai-nilai kebebasan dan demokrasi yang dianutnya. Apalagi semua orang jelas-jelas tahu asal muasal kemunculan bangsa Israel.
“Memandang Israel seperti melihat bahwa Allah Abraham, Ishak, Yakub menepati janji-Nya. Seperti kalian semua, gairah saya untuk Israel berasal dari iman Kristen saya. Lagu nyanyian dan orang-orang Israel adalah lagu kebangsaan masa muda saya. Sebagaimana saya dan seluruh keluarga saya, kita berdoa untuk perdamaian Yerusalem dan semua orang yang dipanggil untuk pulang. Adalah hak istimewa yang sangat luar biasa bagi saya bisa melayani sebagai wakil presiden kepada presiden yang sangat memperhatikan sekutu yang sangat kita kasihi itu,” jelasnya.
Dukungan Amerika kepada Israel ini bukan lagi isu yang baru mengendus. Karena negara dengan sebutan paman Sam ini juga telah menempatkan kedutaan besarnya di kota Tel Aviv, Yerusalem.
Pemindahan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem
Soal proses pemindahan ini, Pence menjelaskan bahwa hal ini adalah bentuk dukungan negara tersebut terhadap Israel. “Presiden Trump sudah menjelaskan: Amerika berdiri bahu-membahu bersama Israel, kita bersama-sama menghadapi musuh-musuh yang mengancam rakyat kita, kebebasan kita, dan cara hidup kita,” ucapnya.
Dukungan admistrasi Amerika kepada Israel bukanlah kata-kata hampa belaka. Dia bahkan sudah menunjuk Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman untuk mengendalikan segala situasi dan kondisi yang terjadi di sana.
Pence juga menegaskan keseriusan Trump untuk merealisasikan pemindahan kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds, yang merupakan ibu kota Israel. “Saya berjanji bahwa saatnya akan tiba ketika Presiden Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ini tidak lagi jadi sesuatu yang dipertanyakan, hal itu hanya bicara soal kapan,” jelasnya.
Karena itu, Pence mengajak setiap orang yang tahu sejarah bangsa Israel itu harus mengaku bahwa Israel adalah kesaksian hidup soal kuasa pengharapan atas kebencian. “Demikianlah dia (Israel) selamanya,” terangnya.
Dukungan antar kedua negara ini tampaknya telah mengukir sejarah baru dunia. Dan semoga dengan kerjasama ini, Israel benar-benar berdiri untuk memperjuangkan kebebasan dan demokrasi sesuai dengan takdir yang dirancangkan Tuhan pada mulanya.
Sumber : Cbn.com/Jpost.com