Surat Pastoral

MDC Surabaya: BERTANDING SAMPAI MENANG

Berkaitan dengan perikop di atas, apakah yang harus dimiliki oleh seorang atlit agar bisa bertanding sampai menang?

1. Disiplin

Untuk menjadi juara unggulan, maka seorang atlit harus berani membayar harga. Dia harus terus berjuang dan mengatur hari-hari hidupnya dengan penuh kedisiplinan. Baik dalam berlatih lari sampai berkilo-kilo meter, mengangkat beban, memelihara kesehatan dan kebugaran tubuhnya sampai dalam hal mengatur pola makan dan waktu istirahatnya. Dia harus mengupayakan kemajuan di dalam dirinya. kecepatan berlarinya harus terus meningkat semakin cepat. Di ayat 27 dikatakan bahwa seorang atlit harus melatih tubuhnya dan menguasainya seluruhnya. Inilah yg membedakan antara atlit sejati dan atlit amatiran atau atlit abalabal yang tidak memiliki mutu atau kualitas. Setiap kita harus memahami bahwa hidup ini memiliki tujuan. Salah satu tujuan hidup kita sebagai anak Tuhan menurut Rick Warren adalah menjadi seperti Kristus melalui proses yang dinamakan pemuridan. Pada hakikatnya murid Kristus adalah orang yang memiliki persekutuan yg erat dengan Kristus dan hidup menyukakan Dia. Bicara tentang murid Kristus tidaklah terlepas dari kedisiplinan dan ketekunan dalam melakukan hal yang sama secara terus menerus, yaitu belajar prinsip-prinsip Firman-Nya dan kemudian mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, juga diperlukan kedisiplinan dalam hal berdoa dan penyembahan, bersaat teduh, bersaksi dan bersekutu secara rutin dan berkesinambungan.

2. Tidak berlari tanpa tujuan

Salah satu mental yang harus dimiliki oleh seorang atlit adalah berlomba sesuai aturan. Ayat 26 menjelaskan bahwa seorang atlit tidak berlari tanpa tujuan dan seorang petinju tidak akan sembarangan memukul. Dia harus berlari sedemikian rupa sehingga dapat memenangkan hadiah. Motto-nya hanya satu, yaitu “aku harus jadi pemenang”. Demikianlah secara rohani, setiap kita sebagai anak Tuhan harus memiliki tujuan dan sasaran hidup yang pasti. Beranjak dari visi GKPB Masa Depan Cerah, yaitu menjangkau, memuridkan serta mengutus setiap anggota jemaat menjadi saksi Kristus dan membangun kehidupan kekristenan dalam jemaat menurut pola gereja mula-mula, mari kita semakin giat mengejar pertumbuhan rohani menjadi murid Kristus yang menghasilkan murid-murid yang berikutnya sesuai Amanat Agung Yesus Kristus.

3. Pantang menyerah

Mengapa seorang atlit bisa berlari maksimal sedemikian rupa dengan spirit pantang menyerah. Walaupun selama dia berlatih mungkin pernah tersandung, jatuh dan terluka, namun semua itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus berlari? Karena dia ingin mengejar hadiahnya. Demikian pula sebagai murid Kristus, kita tidak akan mudah menyerah di dalam pertandingan iman kita karena kita tahu persis ada mahkota ilahi dan abadi yang Allah telah siapkan bagi kita.

Dalam pertandingan sekuler pesertanya banyak, namun predikat juara hanyalah diberikan kepada 1 orang pemenang saja. Namun dalam pertandingan iman siapa saja bisa dan bahkan sangat diharapkan semua menjadi pemenang di hadapan Tuhan, seperti halnya Rasul Paulus, menjelang akhir hidupnya dia dapat mengatakan”Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”. Hidup ini hanya sekali saja, oleh sebab itu kita harus terus berjuang bukan hanya untuk berhasil dan berkemenangan saja, tetapi juga hidup berbuah membawa Kemuliaan bagi Nama-Nya. Tuhan memberkati.■

Penulis: Pdt. Handono S

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC