Pada suatu malam pekat dan sedang terjadi badai, sebuah kapal uap sedang berusaha masuk ke pelabuhan. Kapten dan nakhoda kapal dengan cemas berusaha untuk mengawasi kedua lampu penuntun tersebut. Di tengah kegelapan malam yang diterpa badai besar, terdengar suatu percakapan mengatakan, "Apakah ada yang melihat cahaya dari lampu bawah?" Tidak ada jawaban ; "Saya khawatir kita telah melewatinya." Apa yang harus kita lakukan? Mereka melihat ke belakang, dan melihat garis redup lampu mercusuar bawah di langit, saat itu mereka menyadari bahwa lampu bawah padam dan mereka sedang tersesat menjauh dari pelabuhan. Akibat lampu bawah padam maka mereka kehilangan arah untuk dapat memasuki pelabuhan dengan tuntunan cahaya terang mercusuar. Begitu mereka menyadari keadaannya , mereka segera mencoba kembali kearah pelabuhan, tetapi kapal mereka menabrak bebatuan karang , sehingga kapal tersebut tenggelam dan hampir semua penumpangnya binasa. Mengapa sampai terjadi kecelakaan tragis? Semuanya terjadi hanya karena lampu mercusuar bawah padam.
Kisah tersebut menjadi pelajaran yang berharga tentang pentingnya terang yang harus menyala. Adanya lampu tetapi tidak menyala dapat menyebabkan banyak pihak yang celaka dan binasa. Yesus adalah Terang dunia, hanya Dialah yang mampu menerangi dunia ini. Firman TUhan mengatakan : “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12). Yesus sebagai terang dunia tidak akan pernah meredup, Ia terus bersinar memberikan pengharapan bagi dunia. Namun seperti kisah tragedy di pelabuhan Cleveland, ada Mercusuar Lampu atas yang menyala tetapi ada Mercusuar Lampu bawah, yang pada saat itu padam dan menyebabkan kecelakaan. Kristus sendiri adalah ibarat cahaya atas, dan kita adalah cahaya dari lampu yang lebih rendah. Adalah keharusan bagi kita untuk terus menjaga agar pelita kita terus menyala. Dunia ini memerlukan Terang Kristus yang memberikan pengharapan tetapi juga memerlukan terang dari kehidupan orang percaya yaitu saudara dan saya untuk menerangi dunia dengan keteladanan hidup kita. Jangan biarkan terang kita padam dan hidup kita tidak menjadi kesaksian bagi sekeliling kita, seperti Firman Tuhan mengatakan : Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5: 13-17). Tuhan telah memanggil kita bukan hanya untuk menikmati terang-Nya tetapi juga untuk menjadi terang bagi dunia disekitar kita. Kita dipanggil oleh-Nya untuk menjadi terang yang menerangi dunia ini dengan keteladanan yang baik dan kesaksian hidup kita sebagai murid-murid Kristus. Jangan biarkan terang kita padam sehingga banyak orang disekitar kita binasa karena tidak menemukan tuntunan yang seharusnya.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Pdt. Petrus Nawawi M.A.