Demikian juga kata Honeymoon atau bulan madu, kata ini hanya terdengar pada saat pasangan pria dan wanita mulai menjalani pernikahan mereka, dan lama-kelamaan kosa kata ini hilang dalam perbendaharaan mahligai rumah tangga mereka. Madunya telah habis, dan yang tersisa adalah bulan-bulan dan tahun-tahun yang penuh dengan kesusahan. Mengapa hal ini terjadi?
Ada 5 pemikiran dan kondisi yang membuat hal-hal tersebut di atas hilang dalam hubungan suami istri yaitu:
Hal itu hanya buat orang yang sedang pacaran, bukan untuk orang yang sudah menikah. Budaya orang Asia yang tidak terbiasa untuk menunjukkan perasaan cinta kepada pasangan. Hadirnya anak dalam pernikahan.Kesibukan dalam pekerjaan masing-masing. Faktor keuangan.
Tuhan menghendaki hubungan suami istri dalam pernikahan menjadi lebih baik dan terus lebih baik lagi, dan bukan sebaliknya. Untuk itu “dating”, dan “honeymoon” harus tetap dilakukan oleh pasangan suami istri untuk memiliki hubungan yang sehat. Hal-hal yang praktis dapat dilakukan seperti:
Makan malam berdua
Nonton bioskop berdua
Pergi ke tempat-tempat yang pernah dulu dikunjungi pada waktu sebelum menikah.
Ingatlah, bahwa hubungan yang sehat antara suami dan istri tidak terjadi dengan sendirinya, namun harus diupayakan dan dipelihara. Seorang perempuan (istri) tidak pernah berhenti mencintai seorang pria (suami) yang tidak pernah berhenti mengencaninya, sehingga mereka tetap menjaga pernikahannya dan mengalami kebahagiaan selamanya.
Penulis : Pdt. Tonny Swardi