Tuhan, Allah sendiri akan melakukan pemulihan segala sesuatu (Kisah Para Rasul 3:19-21). Pemulihan, berarti mengembalikan sesuatu sehingga menjadi seperti semula asalnya. Ini berarti akan diperbaharui, diperbaiki, dikembalikan pada keadaan dan kegunaannya seperti semula.
KEMEROSOTAN GEREJA
Gereja mula-mula lahir pada tahun 30 M, di Yerusalem (Kisah Para Rasul 2:1-41), dimana dalam kehidupan jemaat Yesus Kristus ditempatkan sebagai Tuhan dan Raja. Mereka hidup dalam persatuan dan saling melayani dalam kasih. Dalam kehidupan sehari-hari jemaat menjunjung tinggi Kitab Suci sebagai kebenaran mutlak dan tertinggi. Itu tercermin dalam kerelaan mereka dalam memberitakan Injil dengan berani oleh Kuasa Roh Kudus. Gereja
saat itu memiliki Kepemimpinan yang bersifat jamak dengan Tuhan sebagai Kepala Gereja. Kemerosotan gereja justru terjadi bukan di saat-saat sulit yang penuh aniaya, tetapi pada saat dimana Gereja telah diterima secara luas oleh masyarakat dan tidak ada lagi aniaya seperti dulunya. Terjadi kompromi dalam gereja; pelayanan tidak lagi mengandalkan Roh Kudus, Karunia-Karunia Roh Kudus tidak lagi muncul, tetapi andalannya adalah kekuatan manusia. Dalam kehidupan bersama dalam jemaat tidak lagi tinggal dalam kesatuan Roh, ini ditandai dengan munculnya Kepemimpinan Gereja bukan lagi bersifat jamak, tetapi muncul kepemimpinan tunggal seperti jabatan pemerintahan, yang mirip dengan sistem Kerajaan.
Doa-doa dinaikkan dengan liturgi doa-doa hafalan, bersifat lahiriah; Bahkan surat pengampunan dosa pun akan diterbitkan dengan dijual atau dengan perkataan lain keselamatan jiwa seseorang bisa dibeli dengan uang. Sungguh ini sebuah kemerosotan moral.
PANGGILAN PEMULIHAN GEREJA
Puji Tuhan, bahwa Allah itu setia, walau kita manusia umat-Nya tidak setia, namun IA tetap setia (2 Timotius 2:13). Walau umat-Nya telah berkompromi dan meninggalkan-Nya, Ia Tuhan tetap berjanji akan memulihkan umat-Nya kembali. Seperti yang dikatakan dalam kitab 2 Tawarikh 7:14: “… dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Pemulihan akan terjadi bila Umat Tuhan bertobat dan merendahkan diri, berdoa memohonkan pemulihan serta terus berharap akan perkenanan Tuhan bagi perubahan. Mari, gereja dipanggil untuk merendahkan diri, bertobat agar Tuhan berkenan memulihkan umat-Nya dan Gereja Tuhan berfungsi kembali dalam pelayanan seperti yang terjadi dalam jemaat mula-mula. Dengan percaya akan janji Tuhan bahwa Allah akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anakanaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya (Maleakhi 4:6), mari kita semua sadar dan bertobat agar Tuhan tidak menghukum kita umat-Nya.
Tunjukkanlah buah-buah pertobatan dengan mentaati setiap Firman Nya, dalam hidup sehari-hari. Dan mari kita percaya bahwa: Kesalahan-kesalahan kita di masa lalu, tidak menentukan masa depan hidupmu.
Teruslah berharap agar kelak Gereja Tuhan akan dipulihan dan hidup dalam norma kekristenan yang alkitabiah. Pola kepemimpinan gereja tidak “one man show” dengan melibatkan jemaat semua dalam pelayanan dengan diperlengkapi Kuasa Roh Kudus, melalui pemanifestasian karuniakarunia Roh Kudus. Puji-pujian dan penyembahan dipulihkan, dengan terus hidup dalam ketaatan kepada Allah, maka gereja kembali akan hidup dalam kekudusan. Yang pada akhirnya gereja Tuhan siap menanti dan menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang ke dua kalinya.
Penulis : Pdt. Daniel Sumitro