Allah membangkitkan Israel menjadi bangsa pilihan-Nya, karena Allah ingin melalui bangsa pilihan-Nya, Allah dikenal dan disembah oleh bangsa-bangsa. Tetapi sejarah mencatat bahwa hanya sebentar saja Israel menghidupi rencana Allah tersebut, sebab di dalam perjalanannya bangsa Israel menjadi terlalu mudah berpaling dari Allah dan panggilan-Nya. Banyak hal yang menyebabkan fokus Israel teralihkan, dan yang menjadi penyebab utamanya adalah DOSA yang bertumbuh di tengah-tengah mereka, keberdosaan yang akhirnya membuat mereka terbuang. Terbuangnya mereka dari Tanah Perjanjian adalah cerita yang menyedihkan, tetapi di dalam cerita yang menyedihkan dan menyakitkan itu, kita tetap dapat melihat cerita tentang kebesaran kasih dan kesetiaan Allah atas bangsa pilihan-Nya.
Di negeri pembuangan mereka, Allah terus melanjutkan kesetiaan-Nya dengan membangkitkan orang-orang pilihanNya untuk memuliakan Nama-Nya, hal yang menggambarkan kerinduan hati Allah untuk memulihkan Israel sebagai bangsa pilihan-Nya. Gereja masa sekarang juga menghadapi masalah yang sama dengan apa yang di hadapi oleh bangsa Israel, sebab di dalam anugerah dan berkat Allah yang melimpah, gereja terlalu mudah melupakan dan teralihkan dari panggilan Allah. Gereja lebih suka mengejar mimpi-mimpi mereka sendiri daripada mengejar dan mengerjakan visi dan panggilan Allah. Dengan alasan pertumbuhan dan perkembangan zaman banyak gereja tidak lagi menjadikan Allah dan kehendak-Nya sebagai yang utama. Sebagai pribadi kitapun sering bergumul dengan hal-hal ini, sebab ditengah kesibukan dan berkat-berkat yang Allah limpahkan, kita terlalu mudah teralihkan dan terlalu mudah melupakan apa yang seharusnya kita kerjakan sebagai orang pilihan Tuhan, yang dipanggil untuk melakukan apa yang dikehendaki Nya yaitu menjadi terang, garam dan menjadi berkat bagi mereka yang membutuhkan.
Allah sebagai pemilik dari gereja adalah Allah yang setia, sebab setiap kali gereja Tuhan menyimpang dari panggilan-Nya, Allah selalu punya cara untuk membawa gereja-Nya kembali. Jika kita membaca sejarah gereja (-yang bisa kita baca dalam lampiran di bagian belakang buku pelajaran Hidup Berjemaat), maka kita dapat membaca tentang apa yang Allah kerjakan di sepanjang sejarah untuk memulihkan gereja-Nya, di sepanjang sejarah Allah terus berkarya, bekerja di tengahtengah gereja-Nya, untuk membawa gereja-Nya kembali ke dalam rencana-Nya, agar rencana di dalam pemilihan dan panggilan-Nya tergenapi. Orang yang terbelenggu, tidak akan dapat menolong mereka yang terbelenggu, orang buta tidak dapat menuntun orang buta lainnya, orang sakit tidak dapat menolong orang sakit lainnya adalah gambaran mengapa kita sebagai gereja Tuhan membutuhkan Allah, kita membutuhkan Allah berkarya di dalam dan di tengah-tengah kehidupan kita, agar di dalam kuasa-Nya yang memulihkan, saya dan kita sebagai gereja-Nya dapat kembali menghidupi panggilan-Nya untuk menjadi berkat bagi banyak orang.
Kehidupan gereja seharusnya adalah suatu kehidupan yang bercerita tentang Allah, tentang apa yang telah dikerjakan-Nya, tentang apa yang sedang dikerjakan-Nya dan tentang apa yang telah disediakan-Nya di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya. Gereja berasal dari Allah, Gereja hidup hanya oleh anugerah Allah dan gereja ada hanya untuk Allah dan untuk kemuliaan-Nya - Roma 11:36. Tuhan belum selesai dengan gereja-Nya. Sampai hari ini Tuhan masih terus berkarya di dalam gereja-Nya, menyempurnakannya agar hal tentang pemilihan dan pemanggilan-Nya atas kita, menjadi cerita yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.
Penulis : Pdt. Arthur Siagian