Ada Tiga pesan penting yang kita dapatkan dari perikop ini:
1. Tuhan menjanjikan langit dan bumi yang baru (ayat 1 - 3)
Tuhan akan menciptakan langit dan bumi yang baru, di mana Gereja Tuhan menjadi Yerusalem baru, kota yang kudus bagaikan mempelai perempuan bagi Kristus. Satu pemerintahan di mana Kristus Sang Pencipta dan penyelamat dunia, Allah Bapa yang mahaadil dan benar akan mememerintah di atas tahta-Nya. Kita dapat membayangkan betapa senangnya, satu kehidupan di dalam persekutuan kekal bersama dengan para pahlawan iman dari segala jaman, yaitu kehidupan yang jauh lebih indah, jauh melebihi keindahan yang pernah kita rasakan selama hidup di dunia ini, penuh kelimpahan dan penuh kemuliaan Allah. Memang sekarang ini kita hidup di dalam dunia yang rentan akan dosa, kejatuhan dan serangan si jahat. Namun kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan kemampuan dan kekuatan untuk kita mengalahkannya. Dalam setiap pergumulan anak anak-Nya, Tuhan tidak akan meninggalkan sendirian, Dia pasti mem-‘protect’ , menuntun dan memberikan kemenangan.
2. Semua penderitaan, kesusahan dan dukacita akan berakhir (ayat 4)
Segala pergumulan, tangisan dan air mata akan berubah menjadi kemenangan dan sukacita, penuh puji-pujian. Kita akan dikembalikan kepada desain semula Allah menciptakan manusia, yaitu untuk menjadi penyembahNya untuk hormat dan kemuliaan Kristus. Mari kita tetap memandang salib Kristus, minta kekuatan Allah untuk melawan keterpikatan akan daya tarik dosa dan menaklukkan segala tipu daya iblis, sambil terus berpegang pada pengharapan Kristus dalam setiap pergumulan hidup yang kita hadapi sehari-hari.
3. Tetaplah setia mengiring Tuhan sampai akhir(ayat 7-8)
Kita harus betul-betul memahami bahwa janji Tuhan atas pemulihan ini hanya ditujukan kepada orang-orang yang menang, atau dengan kata lain orang-orang yang tetap setia dan tetap bertahan. Ingat, kita diselamatkan bukan karena apa yang kita sudah lakukan. Keselamatan bukanlah hasil upaya manusia, melainkan anugerah Tuhan semata. Namun apa yang kita lakukan selama kita hidup inilah yang akan menentukan porsi kita di Surga kelak. Oleh karenanya, mari kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, memiliki tekad untuk terus hidup memperkenankan Dia, mengandalkan Roh Kudus-Nya dan mengalahkan setiap dosa seperti yang diuraikan di ayat 8: ketidak percayaan, pikiran dan perbuatan keji, pembunuhan, imoralitas, dusta, sihir dan penyembahan berhala.
Mari jadikan hidup kita yang sekarang ini sebagai ‘persiapan diri’ untuk menyongsong janji yang luar biasa tersebut. Bertahanlah sampai akhir di dalam kehidupan yang tidak mudah ini. Yakini sungguh bahwa kita dipanggil untuk menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang. Percayalah Dia Allah yang setia untuk memulihkan anak anak-Nya dan menyertainya sampai kekekalan. Tuhan memberkati.■
Penulis : Pdt. Handono S