Ia dinyatakan lulus sebagai pria dewasa jika tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu. Saat cahaya pagi mulai merekah, si anak melihat ke sekeliling dan terkejut ketika mendapati ayahnya berdiri tidak jauh di belakangnya dengan golok terselip di pinggang dan dalam posisi siap melepaskan anak panah agar tidak ada binatang buas yang mendekati dan menerkam dirinya. Sang ayah menjaga anaknya sepanjang malam, untuk memastikan bahwa anaknya dalam keadaan selamat, aman dalam pemeliharaan dan perlindungan dirinya.
Lebih dari seorang ayah yang tidak tidur semalam-malaman untuk menjaga dan memastikan anaknya dalam keadaan baik-baik saja, Tuhan dalam kesetiaanNya tidak pernah lalai memelihara umat-Nya. Mazmur 121:7-8 berkata demikian, "TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya." Ada kalanya kita merasa Tuhan seolah-olah meninggalkan dan membiarkan kita berjalan sendiri. Sendiri berjalan dalam ketidakpastian, sendiri bergumul dengan masalah dan persoalan, sendiri mengatasi penderitaan, sendiri menembus gelapnya jalan yang harus ditempuh. Berdasarkan pengalaman hidupnya dalam mengikut Tuhan, Pemazmur mengingatkan kita tentang kesetiaan Tuhan yang senantiasa menjaga dan memelihara umat-Nya. Salah satu bukti dari kesetiaan Tuhan yaitu dengan tidak lalai memelihara umat-Nya. Tidak hanya satu malam, tidak hanya satu minggu, tidak hanya satu bulan, tidak hanya satu tahun, tetapi untuk selama-lamanya Tuhan berkenan memelihara umat-Nya.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Pdt. Yusak Toto