Dalam salah satu adegan Donald Trump harus memilih satu dari dua orang kandidat yaitu Kwame, seorang lulusan paska sarjana dari Universitas Harvard atau Troy, seorang pebisnis yang tidak memiliki pendidikan dari perguruan tinggi. Donald Trump akhirnya memilih Kwame dan memecat Troy karena Donald mengganggap untuk menangani perusahaannya diperlukan seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dari universitas yang bergengsi.
Donald Trump memilih orang yang akan menjalankan perusahaannya berdasarkan latar belakang pendidikan yang tinggi dari universitas bergengsi. Berbeda dengan manusia, Tuhan tidak memilih seseorang yang memiliki latar belakang yang luar biasa untuk menjadi alatnya. Namun Tuhan memilih seorang gadis yang sederhana yang tinggal di sebuah desa terpencil di Nazareth. Gadis itu bernama Maria. Di dalam Lukas 1:31 Malaikat Tuhan yaitu Gabriel memberitakan kabar yang luar biasa ini kepada Maria sebagai berikut: Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Tuhan memilih Maria untuk menghadirkan Mesias di muka bumi. Jika Tuhan memilih Maria, seorang gadis yang sederhana dan tinggal di desa yang terpencil maka itu semua wujud dari anugerah Tuhan. Dengan kata lain, kehadiran Tuhan di dunia melalui Maria menunjukkan anugerah-Nya yang tak terbatas. Anugerah yang tak terbatas itu pula yang menjamin kebaikan-Nya senantiasa ada untuk menolong kita. Jika Tuhan menolong kita, itu bukan karena kita hebat tetapi semata-mata karena anugerah Tuhan.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Pdt. Jeffrey Kurniawan