Surat Pastoral

MDC Surabaya: Gereja Harapan Dunia

Di tengah dunia yang makin hari makin menjauh dari Allah, peran gereja sebagai pembawa harapan bagi dunia seharusnya semakin penting. Gereja adalah tubuh Kristus, wujud dari kehadiran Kristus di dunia.

Gereja dipanggil untuk berperan dan bertindak

seperti Kristus, dan sebagaimana pernyataan Alkitab bahwa “…pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.” (Mat 12:21), demikian juga di masa sekarang bangsa-bangsa seharusnya dapat berharap pada tubuh-Nya yaitu gereja. Gereja sebagai tubuh Kristus juga telah dipenuhi dan dikuatkan oleh Roh Kudus di awal kelahirannya. Berdasarkan nubuat Yesaya yang kemudian digenapi oleh Kristus dan dengan urapan Roh Kudus — walaupun tidak ada gereja yang sempurna — paling tidak ada tiga peran penting gereja yang bisa diharapkan oleh dunia:

1. MENYATAKAN KEBENARAN

“…Aku akan menaruh roh-Ku ke atasNya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Mat 12:18b) Panggilan utama gereja yang penuh Roh Kudus adalah untuk menyuarakan kebenaran kepada dunia. Di hari-hari terakhir ini kita melihat bahwa setiap orang sepertinya punya hak untuk menentukan kebenaran mereka sendiri. Hasilnya adalah kekacauan dimana-mana. Setiap orang merasa diri benar dan sebagai akibatnya mereka menghancurkan hidup mereka sendiri. Rasul Paulus menggambarkan kondisi ini dengan tepat, “…Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!” (2Kor 10:12) Kuasa untuk menetapkan kebenaran ini telah diberikan Allah melalui Roh Kudus kepada Kristus, yang kemudian memberikan wewenang itu kepada gereja-Nya. Bagi orang-orang yang berharap untuk mengenal kebenaran yang sejati, mereka dapat menemukannya di gereja.

2. MENYATAKAN DAMAI SEJAHTERA DALAM KEBENARAN

“Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.” (Mat 12:19) Hari-hari ini kita melihat bagaimana orang-orang – yang merasa diri mereka benar – berteriak-teriak dan membuat keributan di jalan-jalan, sedangkan orang yang jelas-jelas hidup dalam kebenaran justru merelakan dirinya menjadi seorang hukuman. Kebenaran tidaklah perlu diperjuangkan dengan kekerasan atau paksaan. Sebagaimana dikatakan oleh nabi Yesaya, “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” (Yes 32:17), kebenaran yang sejati tidaklah terpisahkan dari damai sejahtera. Gereja ditempatkan untuk menjadi pembawa damai bagi dunia yang penuh dengan pertentangan.

3. MENYATAKAN ANUGERAH DALAM KEBENARAN

“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.” (Mat 12:20) Gereja adalah harapan bagi setiap orang yang dihancurkan oleh dosa untuk menemukan kasih karunia yang memerdekakan. Gereja bukan tempat penghakiman, tapi tempat pemulihan. Setiap orang telah berdosa, tapi mereka dapat berharap pada keselamatan yang disediakan oleh kasih karunia Allah dan diberitakan oleh gereja. Melalui tubuh Kristus, kasih karunia akan menegakkan setiap orang sehingga mereka tidak lagi dikuasai oleh dosa, tapi menjadi kuat dalam kebenaran. Kiranya setiap orang menemukan kasih karunia ini di dalam gereja Tuhan.

Penulis : Pdt. Agus Lianto

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC