Dalam kisah kemenangan raja Yosafat, ketika Paulus dan Silas di dalam penjara serta kisah-kisah lainnya menggambarkan kuasa Tuhan dinyatakan saat umat-Nya menaikkan pujian. Pemazmur mengatakan: Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel (Mazmur 22:4). Arti bersemayam di sini adalah tinggal bersama atau diam di antara umat-Nya. Ketika umat Tuhan memuji Tuhan, maka Tuhan akan hadir, berdiam, dan tinggal dekat bersama umat-Nya. Melalui kehadiran-Nya itulah, Tuhan akan memanifestasikan kemuliaan dan kuasa-Nya dalam kehidupan umat-Nya.
Kepada bangsa Isarel Musa mengingatkan bahwa inti dari pujian yang dinaikkan haruslah Allah sendiri dan bukan yang lain (Ulangan 10:21). Melakukan pujian dan penyembahan sama dengan menunjukkan bahwa Tuhan adalah yang terutama dalam hidup kita dan bukan diri kita atau pun hal-hal yang lainnya. Dengan melakukan pujian dan penyembahan berarti kita mendisiplin diri kita untuk memfokuskan perhatian kita kepada Tuhan. Hal ini akan membuat kita semakin mengenal pribadi dan sifat-sifat-Nya. Pengenalan akan pribadi dan sifat-sifat Tuhan inilah yang akan membuat hidup kita tidak tergoyahkan ketika menghadapi tantangan dan kesukaran, sebab kita mengenal siapakah Allah yang menyertai hidup kita.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Pdt. Riska Virantika