Joshua Bell diminta mengenakan celana jeans, kaos tangan panjang serta topi. Di stasiun tersebut Joshua hanya mendapatkan 32 dollar Amerika dari dua puluh tujuh orang. Sebagai perbandingan tiga hari sebelumnya, Joshua Bell bermain biola di Boston Symphony Hall yang dipenuhi dengan para penonton dengan harga tiket per orang 100 dolar Amerika. Empat puluh lima menit kemudian, Joshua Bell memainkan karya Mozart dan Schubert di hadapan lebih dari seribu orang. Rupanya orang-orang di stasiun kereta tidak mengenali Joshua Bell serta biola Stradivarius senilai tiga juta dollar amerika yang dimainkannya.
Dari kisah di atas kita dapat menyimpulkan sulit bagi kita untuk menghargai seseorang jika kita tidak mengenal yang bersangkutan. Demikian juga sulit bagi kita untuk menghargai Tuhan melalui pujian dan penyembahan jika kita kurang mengenal Tuhan. Dengan kata lain pujian dan penyembahan merupakan ungkapan pengenalan kita kepada Tuhan. Pentingnya mengenal Tuhan di dalam memuji dan menyembah Dia disampaikan Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria seperti yang tercatat di dalam Yohanes 4:22 sebagai berikut: Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Dari Firman Tuhan ini kita dapat melihat bahwa pujian dan penyembahan sejati harus didasarkan kepada pengenalan akan Tuhan, Tanpa pengenalan akan Tuhan maka pujian dan penyembahan kita sekedar basa-basi. Namun semakin kita mengenal siapakah Allah kita maka semakin kita akan memuji dan menyembah Dia. Semakin kita mengenal kodrat, sifat, kehendak dan rencana-Nya yang mulia maka semakin kita akan mengagumi Dia dan semakin kita akan memuja Dia.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Pdt. Jeffrey Kurniawan