Dan sebelum Yesus terangkat ke Sorga, satu pesan penting Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka tidak meninggalkan Yerusalem untuk menantikan janji Bapa yaitu pencurahan Roh Kudus.
Yesus tidak menyebutkan secara spesifik berapa lama para murid harus menantikan janji pencurahan Roh Kudus tersebut. Ini terbukti ketika pencurahan Roh Kudus terjadi secara tiba-tiba tanpa terduga waktunya — Kisah Para Rasul 2:2-3, “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing”.
Apakah yang dilakukan oleh para murid ketika Roh Kudus dicurahkan? Alkitab hanya menjelaskan bahwa mereka berkumpul di satu tempat dengan sehati untuk menantikan janji pencurahan Roh Kudus. Hal ini bisa dijelaskan melalui pengalaman pencurahan Roh Kudus yang kedua yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 4:31, “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani”. Doa, doa dan doa, itulah yang dilakukan oleh para murid untuk menantikan pencurahan Roh Kudus. Doa yang terus-menerus dinaikkan dengan penuh pengharapan dan kerinduan, yang akhirnya membuat mereka mengalami dipenuhi oleh Roh Kudus.
Murid-murid menyadari bahwa mereka membutuhkan Roh Kudus, mereka tahu pentingnya Roh Kudus, mereka merindukan Roh Kudus dan mereka berdoa untuk menantikan Roh Kudus, sehingga tergenapilah janji tersebut dalam kehidupan mereka.
Saya mendorong setiap jemaat untuk merindukan dipenuhi oleh Roh Kudus. Ikutilah doa 3 hari pada tanggal 11-13 Mei yang akan datang sebagai tindakan dari kerinduan tersebut. Saya percaya setiap kita akan mengalami dipenuhi Roh Kudus sehingga kita diberi kuasa untuk menjadi saksi-Nya.