Kata ekklesia juga merujuk kepada kumpulan orang yang tidak percaya, misalnya kumpulan massa di Efesus yang berhuru hara dan hendak menganiaya Paulus (Kisah Rasul 19:32). Itu sebabnya penambahan kata “Allah” setelah ekklesia menegaskan perbedan dengan jenis perkumpulan lain; “kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.” ( I Korintus 1:2).
Secara sederhana, kata ‘jemaat Allah”, ‘gereja’adalah kumpulan orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib,dengan suatu tugas yang mulia. Kata ‘gereja’ atau ‘jemaat’ tidak menunjuk kepada sebuah gedung,namun himpunan umat Tuhan. Baik secara universal (am), yaitu himpunan semua orang percaya di seluruh muka bumi; maupun secara lokal, himpunan orang percaya di dalam wilayah tertentu. Dan kita sebagai orang Kristen tidak hanya berkomitmen kepada Kristus, namun kita juga berkomitmen kepada tubuh Kristus, yaitu gereja. Orang Kristen yang tak bergereja adalah anomali aneh, karena gereja berada pada pusat rencana kekal Allah. Gereja bukanlah rencana ilahi tambahan, namun gereja adalah komunitas baru milik Allah. Salah satu gambaran gereja yaitu Tubuh Kristus Mungkin gambaran paling popular mengenai gereja adalah tubuh Kristus, dimana Tuhan kita sebagai Kepala (Roma. 12:5; 1 Korintus.12:12; Efesus. 1:22-23; Kolose. 1:24). Dengan analogi ini Paulus menekankan baik kesatuan tubuh dan individuality setiap anggota, bahwa Kristus sebagai Kepala tubuh menyatakan bahwa Tuhan kita yang mengarahkan dan membimbing tubuh, dan kesatuan datang dari Kepala tubuh, yang mengkoordinasi dan mengarahkan setiap bagian.
Tubuh Kristus yang rapi tersusun dan terikat satu dengan yang lain
‘Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya’ – Efesus 4:16. Tubuh Kristus memiliki tangan, kaki, telinga, mata dan seluruh kelengkapannya. Namun, antara anggota tubuh satu dengan yang lainnya harus bisa bekerjasama dan saling melengkapi. Anggota tubuh tidak dapat meremehkan anggota tubuh yang lain yang sepertinya tidak terlihat. Tubuh Kristus bukanlah suatu kumpulan dari individu-individu, melainkan suatu kesatuan dari para anggotanya.Tempat yang efektif untuk mempraktekkan saling menghormati dan bekerjasama sebagai anggota tubuh Kristus adalah kelompok kecil (baca: CONTACT).Tubuh Kristus yang setiap anggotanya berfungsi dan bertumbuh
Sama seperti tubuh manusia yang memiliki banyak sel dan sel-sel tersebut harus berfungsi, demikian juga dengan tubuh Kristus, semua sel harus berfungsi secara aktif. “Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.’ – I Korintus 12:18. Setiap anggota tubuh memiliki fungsi tertentu, dan juga tempat yang khusus dalam tubuh Kristus menurut kehendak Tuhan. Fungsi kaki berbeda dengan fungsi mulut, namun kedua-duanya sama-sama diperlukan. Sebagai anggota tubuh Kristus yang sehat, dia harus berfungsi sesuai fungsinya dan dengan demikian dia dapat bertumbuh di dalam Kristus.Sebagai anggota tubuh Kristus, secara pribadi kita harus berfungsi sesuai desain Tuhan, namun secara bersamaan kita bersinergi dengan anggota tubuh Kristus lainnya. Kita dapat membayangkan seperti anggota tubuh manusia, justru kalau ada anggota tubuh yang bergerak sendiri tanpa terkoordinasi dengan yang lain, hal itu dapat menunjukkan sebuah kelainan. Semisal tangan yang bergerak terus, sementara otak tidak sedang memerintahkan,kemungkinan besar ada syaraf yang bermasalah. Untuk itu, temukan panggilan dan tempat Anda dalam tubuh Kristus, dan berfungsilah, serta bangun kerjasama dengan anggota tubuh Kristus lainnya.
Oleh: Lydia CSES