Mengukur kerohanian seseorang memang tidaklah mudah. Salah satu cara adalah membandingkan dengan perilaku orang-orang yang dipandang mulia dan dewasa imannya.Tuhan Yesus menginginkan agar hidup keagamaan kita harus lebih baik dari para Ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Tuhan Yesus menggambarkan hidup Kristen harus seperti garam dan Terang dunia seperti yang dijelaskan dalam Matius5:13-16. Sebagai garam dunia yang bisa dirasakan “keasinannya” dan terangmu bercahaya di depan orang, sehingga orang melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Itu sebabnya perlu disadari bahwa hidup Kristen harus memiliki standart kerohanian di atas ratarata orang pada umumnya. Sebagai contoh dalam kisah Kitab Daniel, pada masa itu Daniel, melalui seleksi ketat menurut ketentuan kerajaan Babel, ia merupakan salah satu pemuda yang terpilih sebagai pegawai istana Raja. Selama menjalani masa pendidikan, Daniel harus mendapatkan perlakuan khusus dan mendapatkan asupan menu Raja agar menjaga stamina dan kebugaran dalam kesehatan. Namun Daniel berketetapan tidak mau menajiskan diri dengan santapan Raja dengan anggur yang biasa diminum Raja (Daniel 1:8).
Dengan menghargai tanggung jawab petugas bagian pengatur makanan Raja,maka diusulkan untuk membuat percobaan selama sepuluh hari dengan membandingkan kebugaran antara Daniel dan orang-orang muda lainnya; setelah waktu yang ditetapkan maka diketahui bahwa Daniel dan temannya yang tidak menajiskan diri dengan santapan Raja ternyata perawakannya lebih baik dan gemuk dan didapati mereka sepuluh kali lebih cerdas dari semua orang berilmu di kerajaan itu (Daniel 1:13-15 ;17,20). Yesus mengajarkan standart hidup yang di atas rata-rata, lebih dari standart mereka yang memegang teguh hukum Taurat.
Beberapa aspek kehidupan di antaranya adalah:
Penulis: Daniel T. Sumitro | Sumber: MUltiply MDC Surabaya