Dalam perjalanan kembali ke rumah, beberapa orang tetangganya menganiayanya sehingga ia hampir mati dan kehilangan kedua telapak tangannya. Bukan hanya itu, ia juga kehilangan rumah tinggal yang dibakar oleh para preman. Mujizat Tuhan membuat Maricel selamat dari peristiwa maut tersebut. Kepercayaan Maricel kepada Tuhan bahwa Tuhan punya rencana dalam hidupnya sehingga ia bisa selamat dari peristiwa tersebut membuatnya bertekad untuk berusaha memiliki kehidupan yang normal. Ia berjuang untuk mengatasi kecacatannya. Pada tahun 2008, ia lulus dari kursus di Manajemen Hotel dan Restoran bahkan menerima medali emas untuk bidang Seni dan Kerajinan. Saat ini Maricel Apatan bekerja di Edsa Shangri-La Hotel dan dikenal sebagai seorang Chef tanpa tangan.
Alkitab menuliskan bahwa Ayub mengalami trauma yang besar dalam hidupnya. Ayub 1:3 menuliskan bahwa Ia adalah orang terkaya pada zamannya, namun atas seijin Tuhan, dalam waktu yang singkat ia kehilangan segalanya, seluruh anak-anaknya dan seluruh ternaknya. Ia juga mengalami sakit kulit yang sangat parah, sekujur tubuhnya menderita penyakit kudis. Bagi Ayub yang terbiasa hidup nyaman, tentu sangat tidak mudah mengalami semua penderitaan tersebut. Namun keteguhan Ayub untuk terus berpegang pada janji Tuhan, pada akhirnya mendatangkan pemulihan atas hidupnya. Di dalam Ayub 42:2, Ayub meyakini bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Iman Ayub yang teguh berpegang pada janji Tuhan pada akhirnya mendatangkan pemulihan dan kemenangan atas hidupnya. Ayub 42:12 menjelaskan bahwa kemudian Tuhan memberkati hidup Ayub lebih dari pada hidupnya yang dahulu. Berfokus pada janji Tuhan pada masa sukar akan menolong kita melampaui masa-masa sukar tersebut dan akan memulihkan kita dari trauma yang pernah kita alami.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Riska Virantika