Dibangun sedemikian tebal agar sulit ditembus oleh musuh. Dengan kata lain tmbok ini dibangun agar aman dari serangan musuh. Namun pada seratus tahun pertama tembok itu berdiri ternyata musuh dapat berhasil menembus tembok sebanyak tiga kali. Masalahnya bukan pada kekuatan tembok tetapi pada penjaga pintu gerbang yang egois. Pihak musuh menyuap para penjaga gerbang dan mereka membuka pintu gerbang agar para musuh dapat masuk.
Kisah di atas mengingatkan kita agar tidak egois atau mementingkan diri sendiri. Keegoisan akan membawa relasi kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi kurang baik. Di dalam Filipi 2:6-7 Rasul Paulus mengingatkan setiap kita untuk meneladani pola pikir Kristus sebagai berikut: yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Kristus adalah pribadi yang tidak mementingkan diri sendiri. Sebagai pengikut Kristus maka kita harus memiliki pola pikir yang sama dengan Dia yaitu tidak memikirkan diri sendiri. Dengan mengubah pola pikir kita dari yang egois menjadi tidak mementingkan diri sendiri maka relasi kita dengan sesama akan berubah menjadi lebih sehat.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis:Jeffrey Kurniawan