Di bandara Ngurah Rai, petugas kepolisian dan militer sudah menunggu dan langsung menahan keenam orang penumpang yang membuat kerusuhan itu untuk diperiksa. Penumpang asal Sydney yang bernama Romy Papas, yang duduk di dekat para perusuh itu mengatakan bahwa keenam pria itu sudah mengacau sejak mereka naik ke dalam pesawat. Perkelahian terjadi ketika salah satu dari perusuh itu mencoba memukul salah seorang penumpang dan kawannya sendiri yang menghalangi niatnya itu. Romy menambahkan, pria itu kemudian dipukul beberapa kali oleh teman-temannya sendiri. Maskapai JetStar kemudian memulangkan keenam orang itu kembali ke Australia. Akibat peristiwa tersebut maskapai JetStar mengalami kerugian lebih dari US$ 100.000 atau sekitar Rp.1,3 miliar. Para penyidik Indonesia menyimpulkan bahwa keenam penumpang yang membuat keributan yang memicu adanya perkelahian dan kerugian dari pihak maskapai JetStar adalah karena mereka sedang mabuk. Orang yang mabuk pada dasarnya tidak dapat berpikir dengan benar, sering kali kehilangan kesadaran yang menyebabkan ucapan dan tindakannya dapat sangat memalukan dan merugikan.
Kisah diatas mengingatkan kita betapa pentingnya seseorang berpikir dengan benar. Pikiran yang salah bukan hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga dapat membawa kerugian dalam kehidupan orang lain. Berpikir dengan benar yang sesuai dengan kehendakNya akan membuahkan tindakan yang tepat seperti yang dikatakan dalam Filipi 4:6 demikian, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Hidup yang selaras dengan firman Tuhan akan menyebabkan kita dapat berpikir dengan benar dan sebagai akibatnya membuahkan tindakan yang tepat yang memuliakan namaNya.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis:Ir. Yusak Toto