Di tengah-tengah dunia yang berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan, Tuhan Yesus justru mengajarkan dan meneladankan sebuah sikap yang sangat paradoksal dengan konsep orang banyak tentang kepemimpinan dan cara menjalankan kekuasaan.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:”Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa- Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:42-45).
Itulah sebabnya sikap seorang hamba yang suka melayani merupakan salah satu keunggulan sikap Kristiani yang akhirnya menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sejati.
Terinspirasi dari pengajaran Tuhan Yesus mengenai “Perumpamaan Talenta” yang ditulis dalam Matius 25:14-30, kita akan membahas sikap seorang hamba yang tersirat dan tersurat dalam perumpamaan tersebut, yaitu sikap: penuh inisiatif, setia pada perkara kecil, rajin, bertanggung jawab, dan selalu positif dalam menyikapi keadaan.
Marilah kita terus bertumbuh semakin menjadi serupa dengan Kristus dalam sikap kita. Dan dengan demikian kita bisa menjadi saksi Kristus yang efektif bagi kemuliaan-Nya.
Penulis:Ir. Tommy Simanjuntak,