Hal ini membuat saya kuatir melihat bagaimana cara supir taksi ini mengemudikan taksinya. Berulang kali saya harus mengingatkan kepada yang bersangkutan agar tidak mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan. Namun hal yang berbeda saya alami dengan supir taksi yang lain. Supir taksi ini mengemudikan taksi dengan baik sehingga saya tidak perlu kuatir sepanjang perjalanan. Bahkan saya dapat menikmati perjalanan tersebut.
Memang siapa yang mengemudikan mobil dan bagaimana cara mengemudikannya akan menentukan apakah kita menikmati perjalanan kita atau tidak. Demikian juga dengan kehidupan kita. siapa yang mengendalikan atau memimpin kehidupan kita akan menentukan bagaimana keadaan kita di sepanjang perjalanan hidup kita. Di dalam kehidupan, kita diperhadapkan dengan dua pilihan yaitu menyerahkan hidup kita untuk dipimpin oleh kedagingan kita atau dipimpin oleh Roh. Di dalam Galatia 5:22-25, Rasul Paulus menjelaskan sebagai berikut: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Dari Firman Tuhan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa penguasaan diri yang tertulis di akhir merupakan rangkuman dari ke delapan segi buah Roh yang disebutkan sebelumnya. Selain itu Firman Tuhan menjelaskan bahwa penguasaan diri merupakan hidup yang dipimpin oleh keinginan Roh dan bertentangan dengan keinginan daging. Hanya demikian maka kita dapat hidup tanpa tergantung keadaan sekitar kita dan mengalami hidup yang berkemenangan.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Jeffrey Kurniawan