Surat Pastoral

Praktikkan Kasih, Keluarga Korban Bom Maafkan Pelaku

Roina Simanjuntak, kakak dari ibu Trinity Hutahaena, menyatakan keluarga korban tidak akan mengutuk Juhanda, pelaku bom terorisme di Gereja Oikoumene, Samarinda pada Minggu (13/11). Sebaliknya, keluarga besar dari Trinity malah mempraktikkan ajaran Kristiani yang mereka anut, yaitu memaafkan pelaku.

Trinity Hutahaena, bocah berumur empat tahun yang menjadi korban bom molotov di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada hari Minggu (14/11). Saat ini kondisi Trinity kritis dan masih mendapatkan perawatan intensif.

"Kami tidak mengutuk, tetapi mengampuni yang jahat. Besar harapan saya, adik-adik saya kuat, terutama ibu dari Trinity, yang kini masih trauma dengan keadaan anaknya. Tetapi, dia tetap sabar dan tidak mendoakan yang macam-macam," kata Roina, Selasa (15/11) seperti yang dilansir dari kompas.com.

Keluarga menyerahkan semuanya kepada Tuhan karena Tuhan mengajarkan kasih bukan untuk membalas. Dia berharap pelaku bertobat dan tidak menebarkan teror lagi, apalagi menyakiti anak-anak kecil.

Saat ini, ibu Trinity masih mengalami trauma dan tidak mau beranjak dari sisi Trinity yang mengalami luka bakar lebih dari 50 persen. Pelaku bom molotov adalah seorang mantan narapidana bom buku di Utan Kayu, Jakarta Timur tahun 2011 silam.

Sumber: Jawaban.com

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC