Dengan keterbatasannya mereka melakukan percobaan untuk menemukan formula tersebut. Percobaan demi percobaan yang mereka lakukan selalu berakhir dengan kegagalan. Namun mereka tidak berhenti karena telah mengalami kegagalan berkali-kali, mereka terus melakukan eksperimen berulang kali sampai akhirnya setelah gagal berulang kali pada percobaan yang ke 40 mereka berhasil menemukan formula pencuci . Formula itu diberi nama WD-40 , singkatan dari Water Displacement, 40th attempt (penghalau air, hasil percobaan ke-40) dan sampai saat ini formula tersebut masih digunakan. Hal ini merupakan contoh kegigihan yang mengagumkan, kegigihan yang akhirnya menghasilkan buah.
Demikian juga dengan kehidupan kita. Kegagalan tidak boleh memaksa kita berhenti melakukan apa yang kita percayai. Kegagalan tidak boleh menghentikan langkah kita untuk maju. Bahkan ketidak berdayaan kita, tidak boleh menghapuskan impian kita untuk maju. Didalam Tuhan kita dapat terus maju meraih kemenangan. Injil Matius mencatat kisah tentang sikap pantang menyerah dari seorang wanita Kanaan yang memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Wanita itu kehilangan harapan bagi kesembuhan anaknya , sampai ia mendengar tentang Yesus yang datang ke daerahnya. Wanita yang putus asa ini mendatangi Yesus dengan membawa masalahnya karena ia percaya Dia dapat menolongnya. Ia berseru kepada Yesus memohon pertolongan walaupun harus menghadapi banyak kesulitan baik karena orang banyak maupun murid-murid Yesus tetapi juga dari Yesus sendiri yang seolah enggan untuk melakukan sesuatu bagi wanita ini. (Matius 15:22-27).
Sekalipun banyak rintangan, tetapi ia tidak menyerah. Ia gigih terus maju dan berharap pada Yesus. Alkitab mencatat sebagai berikut: Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15: 25-28) Akibat dari sikapnya yang pantang menyerah di dalam percaya kepada Yesus maka Tuhan Yesus menghargai iman wanita tersebut dan menyembuhkan anak perempuannya . Mari kita datang pada Tuhan Yesus dengan semangat pantang menyerah, apapun masalah dan kemustahilan yang kita hadapi tetaplah percaya dan tetaplah berharap.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis: Petrus Nawawi