Dari ayat di atas kita tahu, mengapa anggur yang baru harus disimpan di dalam kantong yang baru pula. Kirbat berbicara tentang kondisi hati kita. Apakah kita bersedia memiliki hati yang siap sedia untuk berubah? Apakah kita bersedia membiarkan Tuhan menyingkapkan konsep dan tujuan hidup yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan kita yang menjadi penghalang untuk kita berubah? Karena kalau kita tidak menjadi kirbat yang baru atau tidak memperbaharui hati kita maka kita tidak siap menerima anggur yang baru. p>
Tiga hal yang harus diperhatikan untuk memperbaharui tujuan kita atau menjadi kirbat yang baru dalam Tuhan adalah:
Ada lima hal yang dimiliki oleh Nehemia dalam membangun kembali tembok Yerusalem:
1. Menjadi ciptaan yang baru dalam Kristus (II Korintus 5:17). Hidup kita yang lama harus ditinggalkan dan masuk dalam hidup yang baru, manusia lama ditanggalkan kemudian mengenakan manusia baru, artinya segala kelakukan lama kita harus diganti dengan kelakuan yang baik dari Tuhan.
2. Memiliki pola pikir yang baru (Roma 12:2). Berubahlah oleh pembaharuan budimu, itulah pola pikir yang baru itulah yang disebut dengan kirbat yang baru, selain itu juga mempunyai pengertian yang dulu pola pikirnya sempit diubah menjadi pola pikir yang luas.
3. Memiliki hati yang baru (Yehezkiel 36:26) “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat”. Ini artinya hati yang baru adalah hati yang bisa diajar dan taat, mampu menerima berkat yang besar dan senang melihat keberhasilan orang lain.
Jika hati kita sudah menjadi kirbat yang baru, pasti kita siap menerima anggur baru dari Tuhan dan perkara-perkara besar akan terjadi dalam hidup kita. Tuhan memberkati.
Penulis: Cornelius